Penjara Hati Nuraeni HG, Bidang Imajinasi tentang Jendela

Rabu, 14 Juni 2023 - 21:53 WIB
loading...
Penjara Hati Nuraeni HG, Bidang Imajinasi tentang Jendela
Karya Nuraeni HG adalah imajinasi tentang sebuah bidang lukisan sebagai jendela, yang dipahami secara jelas dan langsung sebagai ruang dan dinding penjara. / Foto: ist
A A A
JAKARTA - Mendiang Hendra Gunawan dikenal sebagai maestro lukis Indonesia. Banyak karyanya yang mengombinasikan nilai-nilai lukis modern dari barat dengan nilai-nilai tradisi lokal.

Semasa hidupnya, mendiang Hendra Gunawan dipertemukan dengan Nuraeni di Rutan Kebon Waru Bandung. Nuraeni sendiri mempunyai kecintaan dan ketertarikan di dunia kesenian . Dia pun mewarnai proses berkeseniannya.

Nuraeni menjalani kehidupan seninya dengan menyanyi tunggal, paduan suara, bermain drama, menjadi mayoret dan memimpin kelompok drumband di organisasi Pemuda Rakyat.



Hingga pada akhirnya, Nuraeni terbawa pada permasalahan peristiwa tragedi kemanusiaan 1965 yang sama sekali tidak dia mengerti dan pahami.

Melalui proses panjang, Nuraeni harus menjalani dan menerima segala tuduhan yang kemudian menyeretnya sebagai tahanan politik dan dikirim ke Rutan Kebon Waru.

Semasa menjadi tahanan politik di Kebon Waru, Nuraeni bersama beberapa kawannya mendapat kesempatan belajar melukis yang dibimbing langsung Hendra Gunawan. Selama proses belajar melukis itulah Hendra Gunawan melihat bakat dan talenta yang sangat tinggi dari diri Nuraeni.

Bersama Hendra Gunawan, Nuraeni terus mengasah bakatnya. Berkat kemahirannya, dia dipercaya ikut terlibat kolaborasi bersama Hendra Gunawan dan pelukis lainnya dalam sebuah proyek seni sebuah pesanan lukisan. Nuraeni pada 1972 akhirnya dinyatakan bebas, dan setelahnya dia terus berkarya.

Enam tahun berselang, Hendra Gunawan dinyatakan bebas, Nuraeni yang telah menikah di Penjara Kebon Waru memiliki waktu dengan sang maestro untuk kembali menjalani kehidupan bersama dan terus melukis.

Baik Nuraeni maupun Hendra Gunawan, keduanya saling menghormati pada titik pencapaian masing-masing. Mereka seperti saling memberikan pengaruh atas pemikiran dan pengalaman pribadinya sebagai seniman, termasuk gagasan, teknik maupun pemilihan warna yang dihadirkan.

Kurator pameran lukisan, Rizki A. Zaelani menyebutkan, bagi seorang Nuraeni HG, bisa jadi lukisannya adalah sebuah bidang kiasan tentang 'penjara hati'. Bidang lukisan yang diperkenalkan pada Nuraeni, di sekitar akhir 1960-an, adalah bidang imajinasi tentang jendela yang justru mengunggulkan cara-cara penggalian dan pengungkapan dunia-dalam diri manusia.

"Nuraeni tak menghayati jendela lukisan sebagaimana para pelukis pemandangan alam membayangkan hamparan keindahan alam yang terletak di balik bingkai kanvas lukisan," ujar Rizki dalam keterangan tertulisnya, Rabu (14/6/2023).

Menurut Rizki, Nuraeni belajar mengenal dan memahami bahwa pokok yang molek dalam ekspresi sebuah lukisan justru adalah kesatuan kekuatan hidup yang dipancarkan oleh interaksi kehidupan orang-orang biasa di antara hamparan alam yang tidak hanya indah tetapi juga mengandung misteri hidup yang tak terukur.

Cara belajar Nuraeni, kata dia, membiasakan dirinya untuk memahami gambaran dinamika kehidupan orang-orang biasa sebagai wujud pernyataan ekspresi seni yang tidak biasa.

Lukisan-lukisan Nuraeni adalah imajinasi tentang sebuah bidang lukisan sebagai jendela, yang dipahami secara jelas dan langsung sebagai ruang dan dinding penjara yang memisahkan dirinya dengan realitas hidup yang dipahami oleh masyarat secara umum.

"Ruang dan dinding-dinding penjara memisahkan Nuraeni dari pemandangan tentang keluarga, teman-teman yang pernah dikenalnya, alam tatar Parahiyangan yang indah, atau realitas hidup keseharian mayarakat," ujar Rizki.

Bagi Nuraeni sebagaimana juga guru melukisnya, penjara justru adalah perluasan dari manifestasi 'rumah kedirian' atau 'dunia dalam' yang memiliki jendela untuk melihat keluar, membayangkan bagaimana kebahagiaan hidup orang-orang biasa di luar sana.

Menariknya juga, kata Rizki, sebagai sebuah pengalaman, Nuraeni tak hanya menerima turunan format bentuk-bentuk dan cara-cara komposisional bidang gambar dari Hendra Gunawan, dia juga kemudian manafsirkannya menjadi cara membentuk dan mengomposisikan bidang gambar berdasarkan dunia perasaan yang dialaminya sendiri.

Rizki menggarisbawahi, setidaknya ada dua hal penting yang bisa dikenali dalam ekspresi lukisan-lukisan yang dikerjakan Nuraeni hingga saat kini. Pertama. bentuk, warna-warna, dan komposisi bentuk yang dikerjakannya tidak terpisahkan dari kekuatan unsur rasa.

Kedua, seluruh ekspresi yang dinyatakan Nuraeni dilahirkan oleh semacam logika penciptaan khas yang muncul dari dimensi kenangan-kenangan (realm of memories) tentang hidup.



Sebanyak 11 karya lukisan Nuraeni HG sendiri akan disajikan dalam acara pameran tunggal 'Penjara Hati Nuraeni HG' di Energy Buliding Jakarta pada 14-16 Juni 2023. Karya-karya itu di antaranya dibuat pada periode tahun 1970, 1978,1982, 1983 dan 2003.
(nug)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1840 seconds (0.1#10.140)