Pesona Budaya Indonesia Dipamerkan pada Festival Anggrek Asia Tenggara di Garden by The Bay Singapura

Senin, 21 Agustus 2023 - 14:42 WIB
loading...
Pesona Budaya Indonesia Dipamerkan pada Festival Anggrek Asia Tenggara di Garden by The Bay Singapura
Pesona budaya Indonesia dipamerkan pada Festival Anggrek Asia Tenggara di Garden by The Bay Singapura. Foto/Ist
A A A
SINGAPURA - Tiga puluh lima seniman tari Indonesia tampil mempesona ribuan pengunjung Festival Anggrek ASEAN di Garden by the Bay – Singapura . Taman ikonik kebanggaan Singapura ini menjadi lokasi pameran anggrek kolaborasi pemerintah Singapura dengan Kedutaan Besar Indonesia dan Thailand serta Komisi Tinggi Brunei Darussalam dan Malaysia.

Garden by the Bay bekerja sama dengan Kedutaan Besar Indonesia dan Thailand, serta Komisi Tinggi Brunei Darussalam dan Malaysia di Singapura menggelar pameran anggrek, arsitektur hingga budaya di Flower Dome Gardens by The Bay bertajuk Orchid Extravaganza: Orchid of the East Tropics. Pameran tersebut merupakan kerjasama lintas negara terbesar yang dilakukan oleh Gardens by the Bay hingga saat ini. Selain anggrek, juga dipamerkan kebaya, yang telah dikurasi oleh masing-masing Kedutaan Besar atau Komisi Tinggi untuk mewakili budaya negara mereka.

Pameran dibuka oleh Menteri Kebudayaan, Masyarakat, dan Pemuda Singapura, Edwin Tong (28/07). Empat duta besar dari negara-negara yang anggreknya dipamerkan turut hadir menyaksikan pembukaan pameran, yaitu Duta Besar RI untuk Singapura, Suryopratomo, Duta Besar Thailand untuk Singapura, Chutintorn Gongsakdi, Komisioner Tinggi Brunei Darussalam untuk Singapura Dato Paduka Haji Sidek bin Ali, dan Komisioner Tinggi Malaysia untuk Singapura Dato' Dr. Azfar Bin Mohamad Mustafar.

Anggrek dianggap bunga penting di masing-masing lima negara. Sebagai contoh, anggrek merupakan salah satu bunga nasional Indonesia, bunga negara bagian Sarawak di Malaysia, aspek integral ekonomi Thailand yaitu ekspor tumbuhan, dan di hutan Brunei Darussalam, beberapa spesies paling langka di dunia dapat ditemukan.

Baca Juga : Ashanty Jadi Mahasiswi S3 Unair, Krisdayanti Beri Dukungan: Aku Doakan Sukses

Di Singapura, anggrek tidak hanya menjadi bunga nasional, tetapi juga menjadi media soft diplomacy melalui penamaan spesies anggrek. Lebih dari 7000 anggrek dipamerkan dalam Orchid Extravaganza: Orchids of the East Tropics memiliki asal-usul yang dapat dilacak dari Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand. Selain anggrek hibrida, terdapat juga spesies asli dari masing-masing negara yang dipamerkan, beberapa diantaranya dikembangbiakkan sendiri oleh para peneliti Gardens by the Bay.

Indonesia menampilkan keragaman budaya Indonesia dari Sabang hingga Merauke dengan representasi Rumah Toraja. Rumah Toraja, juga dikenal sebagai Tongkonan, merujuk pada rumah-rumah tradisional yang ditemukan di kalangan kelompok etnis Toraja di Sulawesi Selatan, Indonesia. Dikenal dengan atapnya yang berbentuk seperti perahu terbalik atau tanduk kerbau, atap-atap tersebut dihiasi dengan ukiran dan desain rumit, mencerminkan kekayaan budaya dan keyakinan spiritual masyarakat Toraja. Jenis anggrek asli Indonesia, Phalaenopsis amabilis, yang umumnya dikenal sebagai anggrek bulan, juga dipajang di samping rumah Toraja ini.

“Diantara negara anggota ASEAN lainnya, Indonesia memiliki keberagaman budaya yang sangat luar biasa. Inilah yang ingin kita sampaikan kepada masyarakat di Singapura secara umum dan pengunjung Garden by the Bay secara khusus”, ujar Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh KBRI Singapura, Suryo Pratomo, didampingi Koordinator Fungsi Penerangan, Sosial dan Budaya KBRI Singapura, Juviano Dos Santos Ribeiro. Juviano menambahkan bahwa program ini juga menjadi bagian dari keketuaan Indonesia dalam ASEAN untuk tahun ini.

Garden by the Bay menjadi lokasi strategis sekaligus iconik karena menjadi sebuah taman buatan yang dikontrol dan dikelola dengan teknologi tinggi. “Selama tahun 2022 saja, Garden by the Bay dikunjungi hamper 9 juta pengunjung,” jelas Atase Pendidikan & Kebudayaan KBRI Singapura, Satrya Wibawa. Sehingga, selain pameran anggrek, KBRI Singapura menampilkan penampilan budaya Indonesia yang merepresentasikan keberagaman seni tradisi Indonesia.

Penampilan ini diharapkan dapat memberikan impresi positif terhadap Indonesia, terutama dalam upaya memulihkan industri pariwisata Indonesia setelah dihantam pandemik. Para penampil ini berasal dari beragam kalangan dan sepenuhnya dibawakan oleh masyarakat Indonesia di Singapura, mulai dari siswa Sekolah Indonesia Singapura, ibu-ibu anggota Darma Wanita Persatuan KBRI Singapura, komunitas masyarakat Bali hingga pekerja migran Indonesia di Singapura.

Tiga siswa Sekolah Indonesia Singapura dengan rancak menampilkan tari Mappadendang, sebuah tari dari Sulawesi Selatan yang biasnaya dibawakan untuk merayakan panen. Banyak pengunjung terpana dan kaget karena tidak menyangka para penari itu adalah pelajar SMA di SIS. “They are so young, but they have marvellous skills. I admire them a lot. I am so lucky to be here and watching this show,” ujar Michelle, wisatawan dari Eropa yang kebetulan sedang berkunjung ke Garden by the Bay.

Baca Juga : 5 Destinasi Wisata Populer di Dago Bandung, Tebing Keraton Jadi Fovorit

Penampilan pelajar SIS ini menjadi bagian dari kurikulum budaya yang dilaksanakan oleh SIS. “Kami mengenalkan dan menumbuhkan kecintaan siswa terhadap budaya Indonesia melalui kegiatan rutin dan terprogram,” Jelas Yenny Dwi Maria, Kepala Sekolah Indonesia Singapura. Sebagai sekolah Indonesia yang berposisi di jantung negara yang dikenal dengan salah satu negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia, SIS justru mampu tampil berbeda dan berhasil menjadi partner dari banyak sekolah lokal Singapura. “Sekolah Indonesia Singapura ini tidak hanya sekolah dengan kurikulum Indonesia, tapi sekolah yang menjadi garda depan budaya Indonesia di Singapura,” tegas atase pendidikan KBRI Singapura, Satrya Wibawa.

Penampilan Seni Indonesia di Garden by the Bay ini juga diisi oleh Darma Wanita Persatuan KBRI yang menarikan tari piring serta komunitas masyarakat Bali melalui sanggar Eka Swara Shanti yang menampilkan Medley empat tari Bali sekaligus. Partisipasi aktif kalangan diaspora Indonesia ini menjadi kunci penting dan sangat membantu usaha pemerintah indonesia melalui KBRI Singapura untuk mempromosikan Indonesia dan melakukan diplomasi kebudayaan dengan komunitas internasional. Pameran Anggrek ASEAN ini akan berlangsung hingga September 2023, dan diperkirakan akan menyedot jutaan pengunjung yang menikmati nuansa alami dalam kubah raksasa yang dikontrol secara digital ini.
(wur)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3040 seconds (0.1#10.140)