Alam Ganjar: Pemikiran Anak Muda Jadi Aspek Utama Jemput Bola Indonesia Emas 2045
loading...
A
A
A
CIMAHI - Tahun 2045 merupakan sebuah momentum di mana Indonesia akan genap berusia satu abad. Periode 2030 hingga 2040 Indonesia akan dihadapkan bonus demografi, di mana akan ada 70 persen penduduk usia produktif.
Dengan adanya bonus demografis tersebut, diyakini sejumlah kalangan akan meningkatkan posisi Indonesia di mata dunia dengan memaksimalkan produktifitas generasi muda.
Namun, bonus demografi tersebut juga bisa menjadi bumerang bagi bangsa Indonesia apabila generasi muda tidak mampu mempersiapkan dirinya dan tidak memiliki daya saing.
Berdasarkan hal tersebut, GAMKI mengadakan Seminar Pemuda dan Politik dalam mengulas informasi seputar optimalisasi pemuda dalam menghadapi momen bonus demografi dan pesta demokrasi 2024.
Seminar tersebut dihadiri oleh ratusan mahasiswa dan berlangsung di MI - WAU, Cimahi Tengah, Cimahi, Jawa Barat pada Sabtu, 16 Desember 2023.
Dalam seminar tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh pemuda nasional, seperti Muhammad Zinedine Alam Ganjar , Zara Adhisty, Rizky Grivaldi Ispandji, Rizkia Aulia, Christiado Sihombing dan Virlana Rahmansyah.
Ditanya soal pandangannya terhadap dunia pesta demokrasi 2024, Alam Ganjar menjelaskan terkait kriterianya dalam memilih pemimpin.
"Rasionalitas dan objektifitas itu bisa dilihat dari 2 hal minimal, track record dan programnya. Jadi apakah ada kesamaan secara linier yang disodor oleh pasangan calon dan value yang kita inginkan. Apabila ada kesamaan itu jadi salah satu pertimbangan utama," kata Alam.
Disinggung soal substansi dan gimik yang kerap dimainkan oleh para capres, Alam pun menambahkan bahwa substansi dan gimik dalam politik itu hal yang wajar dalam menarik simpatisan.
"Substansi tanpa gimik tak akan terdeliver tapi gimik tanpa substansi itu akan kosong. Tapi yang perlu kita kedepankan adalah soal substansi," jawab Alam.
Selain itu, menghadapi Indonesia Emas 2045 Alam memandang momentum tersebut harus dioptimalkan dengan serius oleh berbagai pihak, terutama dalam memanfaatkan potensi pemuda.
"Yang sering disalahkan kaprahkan kita menggaet anak muda sebagai dekoratif ornamen, padahal yang kita butuhkan dari anak muda adalah pemikirannya dan itu yang harusnya jadi aspek utama dalam menjemput bola Indonesia 2045," tutup Alam.
Lihat Juga: Ganjar Pranowo Tampil Keren dengan Jas di Resepsi Pernikahan Thariq Halilintar dan Aaliyah Massaid
Dengan adanya bonus demografis tersebut, diyakini sejumlah kalangan akan meningkatkan posisi Indonesia di mata dunia dengan memaksimalkan produktifitas generasi muda.
Namun, bonus demografi tersebut juga bisa menjadi bumerang bagi bangsa Indonesia apabila generasi muda tidak mampu mempersiapkan dirinya dan tidak memiliki daya saing.
Berdasarkan hal tersebut, GAMKI mengadakan Seminar Pemuda dan Politik dalam mengulas informasi seputar optimalisasi pemuda dalam menghadapi momen bonus demografi dan pesta demokrasi 2024.
Baca Juga
Seminar tersebut dihadiri oleh ratusan mahasiswa dan berlangsung di MI - WAU, Cimahi Tengah, Cimahi, Jawa Barat pada Sabtu, 16 Desember 2023.
Dalam seminar tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh pemuda nasional, seperti Muhammad Zinedine Alam Ganjar , Zara Adhisty, Rizky Grivaldi Ispandji, Rizkia Aulia, Christiado Sihombing dan Virlana Rahmansyah.
Ditanya soal pandangannya terhadap dunia pesta demokrasi 2024, Alam Ganjar menjelaskan terkait kriterianya dalam memilih pemimpin.
"Rasionalitas dan objektifitas itu bisa dilihat dari 2 hal minimal, track record dan programnya. Jadi apakah ada kesamaan secara linier yang disodor oleh pasangan calon dan value yang kita inginkan. Apabila ada kesamaan itu jadi salah satu pertimbangan utama," kata Alam.
Disinggung soal substansi dan gimik yang kerap dimainkan oleh para capres, Alam pun menambahkan bahwa substansi dan gimik dalam politik itu hal yang wajar dalam menarik simpatisan.
"Substansi tanpa gimik tak akan terdeliver tapi gimik tanpa substansi itu akan kosong. Tapi yang perlu kita kedepankan adalah soal substansi," jawab Alam.
Selain itu, menghadapi Indonesia Emas 2045 Alam memandang momentum tersebut harus dioptimalkan dengan serius oleh berbagai pihak, terutama dalam memanfaatkan potensi pemuda.
"Yang sering disalahkan kaprahkan kita menggaet anak muda sebagai dekoratif ornamen, padahal yang kita butuhkan dari anak muda adalah pemikirannya dan itu yang harusnya jadi aspek utama dalam menjemput bola Indonesia 2045," tutup Alam.
Lihat Juga: Ganjar Pranowo Tampil Keren dengan Jas di Resepsi Pernikahan Thariq Halilintar dan Aaliyah Massaid
(dra)