Kasus Flu Singapura di Indonesia Ngegas hingga 5 Ribu, Waspadai Gejala dan Penyebabnya

Kamis, 28 Maret 2024 - 19:45 WIB
loading...
Kasus Flu Singapura...
Kasus flu Singapura di Indonesia dilaporkan mengalami peningkatan. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat sebanyak 5.461 kasus infeksi sepanjang 2024 ini. Foto/Vital Record
A A A
JAKARTA - Kasus flu Singapura di Indonesia dilaporkan mengalami peningkatan. Tak tanggung-tanggung, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat sebanyak 5.461 kasus infeksi sepanjang 2024 ini.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 738 kasus flu Singapura terjadi di Banten dalam 3 bulan belakang. Selain itu, ditemukan 14 kasus yang diduga flu Singapura di Depok, Jawa Barat.

Dinas Kesehatan Kota Depok pun telah mencatat ada 10 pasien yang sudah dalam perawatan. Pasien-pasien yang sedang dalam perawatan di rumah sakit biasanya karena memiliki gejala yang berat. Sehingga memerlukan perawatan intensif.

Apa Itu Flu Singapura?



Dilansir dari Web MD, Rabu (28/3/2024) flu Singapura yang juga dikenal sebagai Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) merupakan infeksi virus ringan dan menular yang umum terjadi pada anak kecil.



Penyakit ini menyebabkan luka yang disebut bisul di dalam atau di sekitar mulut dan ruam atau lecet di tangan, kaki, tungkai, atau bokong. Kondisi ini bisa menyakitkan tetapi tidak serius.

Penyebab Flu Singapura



Flu Singapura tidak sama dengan penyakit mulut dan kuku, yang berasal dari virus yang berbeda dan hanya menyerang hewan. HFMD paling sering disebabkan oleh coxsackievirus A16 dan enterovirus A71.

Virus yang biasanya menyebabkan flu Singapura termasuk dalam kelompok enterovirus non-polio. Beberapa termasuk:

1. Virus Coxsackie A16 (CVA16). Infeksi virus ini adalah penyebab paling umum dari HFMD di AS.

2. Virus Coxsackie A6 (CVA6). Virus ini dikaitkan dengan wabah besar di Amerika pada 2012, dan gejalanya lebih serius dari biasanya. Wabah CVA6 juga terjadi di negara lain termasuk Finlandia dan Vietnam.

3. Enterovirus 71 (EV-A71). Virus ini merupakan penyebab umum flu Singapura di seluruh dunia, termasuk wabah di Asia Timur dan Tenggara. EV-A71 telah dikaitkan dengan penyakit yang lebih serius seperti ensefalitis (pembengkakan otak).



Siapa pun bisa terkena penyakit ini. Namun, anak-anak di bawah usia 5 tahun kemungkinan besar terkena flu Singapura. Ini cenderung menyebar dengan mudah di musim panas dan musim gugur.

Gejala Flu Singapura



Adapun gejala flu Singapura meliputi demam, sakit tenggorokan, lepuh yang menyakitkan di dalam mulut anak, biasanya di punggung, atau di lidahnya. Selain itu, pasien flu Singapura juga sering mengeluh merasa tidak enak badan, kehilangan selera makan, kelelahan dan sifat mudah tersinggung.

Setelah satu atau dua terinfeksi, anak akan mengalami ruam yang berubah menjadi lepuh, bintik datar atau luka di lutut, siku, atau bokong. Luka pada mulut bisa membuat sakit saat menelan. Makan atau minum kurang dari biasanya bisa menjadi satu-satunya tanda penyakit pada anak. Pastikan mereka mendapatkan cukup cairan dan nutrisi.

Faktor Risiko Flu Singapura



Faktor risiko utama flu Singapura adalah usia. Bayi dan anak-anak di bawah usia 5-7 tahun paling mungkin terkena penyakit ini. Flu Singapura umumnya menyebar dengan cepat di antara anak-anak di tempat penitipan anak dan sekolah di mana terdapat kontak dekat dari orang ke orang.



Penularan Flu Singapura



Penyakit ini ditularkan melalui kontak air liur, lendir dari hidung atau paru-parunya, cairan dari lecet atau koreng, dan tinja. Seseorang juga bisa terkena flu Singapura dengan cara batuk, bersin, kontak erat seperti berciuman, berpelukan, berbagi cangkir, atau berbagi peralatan. Kontak dengan kotoran, seperti saat mengganti popok, dan menyentuh permukaan yang ada virusnya.
(dra)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2088 seconds (0.1#10.140)