Kenali Perbedaan Maag dan Serangan Jantung, Gejalanya Nyaris Sama

Jum'at, 30 Agustus 2024 - 12:20 WIB
loading...
Kenali Perbedaan Maag...
Serangan jantung sering disalahartikan sebagai sakit maag karena gejalanya nyaris sama. Kondisi ini sama-sama menyebabkan penderitanya mengalami nyeri dada. Foto/Ask Apollo
A A A
JAKARTA - Serangan jantung sering disalahartikan sebagai sakit maag karena gejalanya nyaris sama. Kedua kondisi ini sama-sama menyebabkan penderitanya mengalami nyeri dada.

Dilansir dari Times of India, Jumat (30/8/2024), Ahli Gastroenterologi Dr. Rajeev Jayadevan mengatakan bahwa maag adalah sensasi terbakar di belakang tulang dada di bagian tengah dada.

Hal ini umumnya disebabkan oleh kembalinya cairan asam dari lambung ke dalam saluran pencernaan, yang dikenal sebagai refluks asam. Di sisi lain, kerusakan pada otot jantung akibat penyumbatan pada suplai darah jantung dikenal sebagai serangan jantung.



Sensasi terbakar cenderung terjadi setelah makan dan lebih parah saat berbaring. Pada beberapa kasus sering disertai dengan air liur yang berlebihan dan makanan yang ditelan akan kembali ke bagian belakang tenggorokan.

Namun, nyeri dada atau angina akibat serangan jantung, yang disebabkan oleh penyumbatan sebagian arteri koroner, lebih intens dan sering kali disertai keringat dan muntah. Nyeri ini bertambah parah saat beraktivitas dan berkurang saat beristirahat.

Nyeri dapat menjalar ke leher, bahu, atau lengan. Nyeri ini lebih sering terjadi pada orang dengan faktor risiko koroner seperti merokok, diabetes, dan hipertensi. Gejalanya terkadang dapat disalahartikan.



Jika seseorang yang mengalami serangan jantung tidak mencari pertolongan medis dengan menganggap bahwa itu hanya nyeri karena maag, komplikasi serius dapat terjadi. Jika ragu, lebih aman untuk menyingkirkan kemungkinan masalah jantung terlebih dahulu.

Di sisi lain, semakin tua usia seseorang, semakin besar kemungkinan nyeri dada yang disebabkan oleh masalah jantung yang mendasarinya. Perubahan gaya hidup dapat membantu mengatasi refluks asam lambung.

Seseorang perlu menghindari makan tidak teratur atau tidak tepat waktu, makanan berminyak, kopi, alkohol, menjaga berat badan, dan mengonsumsi makanan yang seimbang.

(dra)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1942 seconds (0.1#10.140)