Menginfeksi Lebih dari 8.800 Orang di India, Ini Bahaya Jamur Hitam yang Mematikan!
loading...
A
A
A
JAKARTA - Belum selesai melawan Covid-19 , India kini juga harus berperang melawan jamur hitam. Ya Infeksi jamur hitam menjadi topik hangat belakangan ini, karena banyak pasien Covid-19 di India yang mengalami masalah kesehatan tersebut. Salah satu penyebab infeksi mematikan itu adalah penggunaan jangka panjang obat steroid.
Ya, dalam proses pemulihan Covid-19, pasien sudah pasti mengonsumsi sejumlah obat dan salah satunya adalah obat yang mengandung steroid. Karena penggunaannya jangka panjang, ini yang kemudian memicu jamur hitam muncul di organ dalam tubuh.
Secara lebih detail, Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban menerangkan bahwa jamur hitam ini tak seperti jamur yang biasa Anda makan. Jamur ini hanya bisa dilihat melalui mikroskop.
Baca Juga : Setelah Jamur Hitam, India Diserang Jamur Kuning yang Biasa Ditemukan pada Reptil
"Jamur hitam ini bukan seperti jamur merang. Ini adalah jamur yang sangat halus wujudnya dan hanya kelihatan oleh mikroskop. Jamur hitam ini ada di mana-mana, misal di tanah dan di bahan organik seperti daun," kata Prof Beri di Twitter. Cuitannya sudah mendapat izin untuk dikutip MNC Portal Indonesia.
Nah, dalam dunia medis jamur hitam ini punya sebutan sendiri yaitu mukormikosis atau infeksi jamur yang langka. Menurut penjelasan Prof Beri, penyakit ini biasanya tidak melahirkan ancaman serius bagi orang dengan sistem kekebalan tubuh yang baik.
"Tapi, beda cerita jika jamur ini muncul di kondisi tubuh dengan antibodi lemah. Siapa saja orang-orang itu? Contohnya pasien lupus yang minum Methylprednisolone dosis tinggi dalam jangka waktu lama. Termasuk juga pasien diabetes dan kanker, serta penerima transplantasi organ atau sel induk, pun penggunaan steroid jangka panjang," paparnya.
Prof Beri melanjutkan, apakah artinya orang dengan lupus, HIV/AIDS, diabetes, dan kanker mudah terinfeksi jamur? Jawabannya iya. Sebab, jamur menyerang orang yang kekebalan tubuhnya rendah.
"Di tempat praktik, saya sering menemukan jamur Candida pada orang dengan lupus. Demikia pula pasien kanker," katanya.
Lalu, bagaimana sebetulnya karakter jamur hitam ini?
Ya, dalam proses pemulihan Covid-19, pasien sudah pasti mengonsumsi sejumlah obat dan salah satunya adalah obat yang mengandung steroid. Karena penggunaannya jangka panjang, ini yang kemudian memicu jamur hitam muncul di organ dalam tubuh.
Secara lebih detail, Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban menerangkan bahwa jamur hitam ini tak seperti jamur yang biasa Anda makan. Jamur ini hanya bisa dilihat melalui mikroskop.
Baca Juga : Setelah Jamur Hitam, India Diserang Jamur Kuning yang Biasa Ditemukan pada Reptil
"Jamur hitam ini bukan seperti jamur merang. Ini adalah jamur yang sangat halus wujudnya dan hanya kelihatan oleh mikroskop. Jamur hitam ini ada di mana-mana, misal di tanah dan di bahan organik seperti daun," kata Prof Beri di Twitter. Cuitannya sudah mendapat izin untuk dikutip MNC Portal Indonesia.
Nah, dalam dunia medis jamur hitam ini punya sebutan sendiri yaitu mukormikosis atau infeksi jamur yang langka. Menurut penjelasan Prof Beri, penyakit ini biasanya tidak melahirkan ancaman serius bagi orang dengan sistem kekebalan tubuh yang baik.
"Tapi, beda cerita jika jamur ini muncul di kondisi tubuh dengan antibodi lemah. Siapa saja orang-orang itu? Contohnya pasien lupus yang minum Methylprednisolone dosis tinggi dalam jangka waktu lama. Termasuk juga pasien diabetes dan kanker, serta penerima transplantasi organ atau sel induk, pun penggunaan steroid jangka panjang," paparnya.
Prof Beri melanjutkan, apakah artinya orang dengan lupus, HIV/AIDS, diabetes, dan kanker mudah terinfeksi jamur? Jawabannya iya. Sebab, jamur menyerang orang yang kekebalan tubuhnya rendah.
"Di tempat praktik, saya sering menemukan jamur Candida pada orang dengan lupus. Demikia pula pasien kanker," katanya.
Lalu, bagaimana sebetulnya karakter jamur hitam ini?