Peduli Pasien COVID-19, Imam Darto Tularkan Virus Kebaikan di Tengah Kesulitan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Imam Darto memulai gerakan solidaritas untuk pasien COVID-19 isolasi mandiri. Sebagai influencer, Imam sadar betul punya power di tengah masyarakat dan dia manfaatkan itu untuk saling membantu.
Bagi-bagi makanan gratis ke pasien COVID-19 isoman selama 10 hari jadi cara sang presenter untuk bisa memberi makna di tengah kesulitan saat ini. 'Virus Imam Darto' itu pun sudah 'menular' ke Hesti Purwadinata.
"Gerakan 'Makan Gratis untuk Pasien Isoman' ini berawal dari sulitnya saya mencari rumah sakit, kondisi IGD yang mencekam, pasien COVID-19 meninggal di pekarangan teras IGD, saya lihat sendiri, kebetulan kakak saya meninggal akibat COVID-19 pada 3 Juli," ungkap Imam dalam talkshow virtual yang ditayangkan kanal YouTube Lawan Covid19 ID, Rabu (21/7).
"Berangkat dari situ, karena banyak yang kirim pesan pribadi (DM) saya di Instagram, mereka susah cari RS, ICU, tabung oksigen, dan yang paling banyak mencari donor plasma darah , tapi yang saya bisa lakukan hanya 'repost'. Ya, akhirnya bisa mempertemukan yang butuh dengan pendonor plasma darah," tambahnya.
Dari sekian banyak DM yang masuk, terselip juga beberapa UMKM yang mau banget dipromosiin di media sosial Imam Darto. Nah, salah satunya vendor makanan yang akhirnya bekerja sama dengan dia untuk memberikan makan gratis untuk pasien COVID-19 isoman.
"Saya ajak si vendor untuk bikin gerakan beri makan pasien COVID-19 isoman untuk 10 hari dan mereka menyanggupi, tapi baru di area Jakarta saja," ungkapnya.
Berdasar pengalaman para pengikutnya di Instagram, banyak cerita yang diterima Imam Darto kalau pasien COVID-19 isoman ini mendapat banyak stigma dan dikucilkan di lingkungannya. Hal tersebut yang membuat mereka untuk beli makan di luar rumah saja sulit sekali.
"Akhirnya gerakan itu dibuat dengan harapan bisa saling membantu dan saya coba bikin konsep kamu sudah diberi, kamu bisa kasih apa. Dan akhirnya syarat bersedia memberikan plasma darah paska sembuh dari COVID-19 jadi skrining kita menentukan siapa yang bisa mendapat bantuan makanan gratis ini," tutur Imam.
Imam berkata, "Tolong kalian berguna, plasma darahnya didonorkan untuk bantu pasien lain dan ini jadi salah satu syarat bahwa ketika sembuh Anda bersedia mendonorkan plasma darahnya."
Jadi, gerakan makan gratis untuk pasien isoman ini dijalankan Imam Darto dan vendor makanan yang bekerja sama dengannya selama 10 hari dengan menyanggupi memberi makan 2 kali dalam sehari, pagi dan siang. Baru 10 pasien yang bisa ikutan gerakan ini dan sudah selesai hari Rabu (21/7) kemarin.
"Dan Hesti Purwadinata ternyata mencontoh apa yang saya lakukan. Bedanya, Hesty memberikan 10 paket vitamin untuk pasien isoman. Ini yang saya bilang mengenai virus kebaikan itu akan terus menular di masyarakat," tambahnya.
"Untuk melawan virus kita gunakan virus lagi, dari 1 orang dia bisa nularin ke 10 orang dan seterusnya. Jangan mikir 10 itu jumlah yang sedikit, tapi dari 10 itu mungkin ada lanjutan kebaikan setelahnya dari mereka," ungkap Imam Darto.
Gerakan 'Makan Gratis untuk Pasien Isoman' yang digagas Imam Darto pun mendapat respons positif dari pemerintah, dalam hal ini disampaikan Deputi III Bidang Perekonomian KSP Panutan S. Sulendrakusuma.
"Gerakan yang dilakukan Imam Darto mencerminkan jati diri masyarakat Indonesia, masyarakat gotong royong," terangnya di momen yang sama.
Panutan melanjutkan, untuk menangani pandemi memang harus total, jadi tidak hanya pemerintah sendiri yang bergerak, namun masyarakat juga.
"Mengapa? Pandemi ini, di seluruh negara juga belum ada pengalaman dan belum ada perkiraan kapan berakhir, setelah di awal varian alpha dan delta, WHO memperingatkan kemungkinan terjadinya replikasi virus. Oleh karena itu, kita sebagai bangsa menggunakan seluruh kekuatan yang dimiliki bangsa ini demi mengalahkan virus," tambahnya.
Bagi-bagi makanan gratis ke pasien COVID-19 isoman selama 10 hari jadi cara sang presenter untuk bisa memberi makna di tengah kesulitan saat ini. 'Virus Imam Darto' itu pun sudah 'menular' ke Hesti Purwadinata.
Baca Juga
"Gerakan 'Makan Gratis untuk Pasien Isoman' ini berawal dari sulitnya saya mencari rumah sakit, kondisi IGD yang mencekam, pasien COVID-19 meninggal di pekarangan teras IGD, saya lihat sendiri, kebetulan kakak saya meninggal akibat COVID-19 pada 3 Juli," ungkap Imam dalam talkshow virtual yang ditayangkan kanal YouTube Lawan Covid19 ID, Rabu (21/7).
"Berangkat dari situ, karena banyak yang kirim pesan pribadi (DM) saya di Instagram, mereka susah cari RS, ICU, tabung oksigen, dan yang paling banyak mencari donor plasma darah , tapi yang saya bisa lakukan hanya 'repost'. Ya, akhirnya bisa mempertemukan yang butuh dengan pendonor plasma darah," tambahnya.
Dari sekian banyak DM yang masuk, terselip juga beberapa UMKM yang mau banget dipromosiin di media sosial Imam Darto. Nah, salah satunya vendor makanan yang akhirnya bekerja sama dengan dia untuk memberikan makan gratis untuk pasien COVID-19 isoman.
"Saya ajak si vendor untuk bikin gerakan beri makan pasien COVID-19 isoman untuk 10 hari dan mereka menyanggupi, tapi baru di area Jakarta saja," ungkapnya.
Berdasar pengalaman para pengikutnya di Instagram, banyak cerita yang diterima Imam Darto kalau pasien COVID-19 isoman ini mendapat banyak stigma dan dikucilkan di lingkungannya. Hal tersebut yang membuat mereka untuk beli makan di luar rumah saja sulit sekali.
"Akhirnya gerakan itu dibuat dengan harapan bisa saling membantu dan saya coba bikin konsep kamu sudah diberi, kamu bisa kasih apa. Dan akhirnya syarat bersedia memberikan plasma darah paska sembuh dari COVID-19 jadi skrining kita menentukan siapa yang bisa mendapat bantuan makanan gratis ini," tutur Imam.
Imam berkata, "Tolong kalian berguna, plasma darahnya didonorkan untuk bantu pasien lain dan ini jadi salah satu syarat bahwa ketika sembuh Anda bersedia mendonorkan plasma darahnya."
Jadi, gerakan makan gratis untuk pasien isoman ini dijalankan Imam Darto dan vendor makanan yang bekerja sama dengannya selama 10 hari dengan menyanggupi memberi makan 2 kali dalam sehari, pagi dan siang. Baru 10 pasien yang bisa ikutan gerakan ini dan sudah selesai hari Rabu (21/7) kemarin.
"Dan Hesti Purwadinata ternyata mencontoh apa yang saya lakukan. Bedanya, Hesty memberikan 10 paket vitamin untuk pasien isoman. Ini yang saya bilang mengenai virus kebaikan itu akan terus menular di masyarakat," tambahnya.
"Untuk melawan virus kita gunakan virus lagi, dari 1 orang dia bisa nularin ke 10 orang dan seterusnya. Jangan mikir 10 itu jumlah yang sedikit, tapi dari 10 itu mungkin ada lanjutan kebaikan setelahnya dari mereka," ungkap Imam Darto.
Gerakan 'Makan Gratis untuk Pasien Isoman' yang digagas Imam Darto pun mendapat respons positif dari pemerintah, dalam hal ini disampaikan Deputi III Bidang Perekonomian KSP Panutan S. Sulendrakusuma.
"Gerakan yang dilakukan Imam Darto mencerminkan jati diri masyarakat Indonesia, masyarakat gotong royong," terangnya di momen yang sama.
Panutan melanjutkan, untuk menangani pandemi memang harus total, jadi tidak hanya pemerintah sendiri yang bergerak, namun masyarakat juga.
"Mengapa? Pandemi ini, di seluruh negara juga belum ada pengalaman dan belum ada perkiraan kapan berakhir, setelah di awal varian alpha dan delta, WHO memperingatkan kemungkinan terjadinya replikasi virus. Oleh karena itu, kita sebagai bangsa menggunakan seluruh kekuatan yang dimiliki bangsa ini demi mengalahkan virus," tambahnya.
(tsa)