Pentingnya Literasi dan Toleransi Digital di Kalangan Pemuda
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kemajuan teknologi yang semakin berkembang saat ini membuat masyarakat mendapat arus informasi yang begitu deras. Masyarakat terutama generasi muda mesti bijak dalam menyikapi informasi-informasi yang diterimanya secara daring tersebut.
Beranjak dari hal itu, Purna Paskibraka Indonesia Jakarta Pusat (PPI JP) mencoba meningkatkan literasi digital generasi muda Indonesia melalui seminar. Kali ini, tema yang diangkat adalah "Penyadaran Pemuda terhadap Pentingnya Literasi dan Toleransi Digital di Kalangan Pemuda".
Seminar yang berlangsung di CGV Pacific Place, Jakarta, beberapa hari lalu ini menghadirkan Anggota DPR RI Komisi X, Himmatul Aliyah; dan Managing Director Kaizen Room Media Consultant, Aidil Wicaksono.
Baca juga: 2 Kasus Pertama Varian Omicron Terdeteksi di India
Ketua Pengurus PPI JP, Wan M Guntar Baros menyampaikan bahwa pihaknya fokus kepada generasi muda, karena merekalah yang akan membawa Indonesia ke masa depan yang lebih baik.
"Terlebih pada tahun-tahun yang akan datang, Indonesia akan dibanjiri dengan generasi muda produktif yang mampu memberikan kontribusi besar terhadap negara. Untuk itu literasi dan toleransi digital menjadi salah satu aspek yang sangat penting," tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Himmatul Aliyah mengapresiasi langkah yang digagas PPI JP atas diselenggarakannya seminar tentang literasi dan toleransi digital.
"Kami di DPR juga turut mendukung dan memberikan rekomendasi dalam rangka meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) generasi muda Indonesia agar dapat berperan serta dalam pembangunan negara. Namun untuk mewujudkan hal tersebut, kita semua harus bahu membahu saling mengisi pembangunan di segala bidang," jelasnya.
Menurutnya, DPR akan mendorong lagi pemerintah dengan memasukkan roadmap mengenai literasi digital agar generasi muda Indonesia memiliki literasi digital yang baik sehingga mampu mengolah, memahami, dan membedakan informasi yang didapat, sehingga dapat terhindar dari isu-isu seperti hoax.
Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Ditjen Aptika) mengeluarkan empat modul literasi untuk mendukung transformasi digital masyarakat Indonesia. Modul tersebut terdiri dari Digital Skills, Digital Safety, Digital Culture, Digital Ethics. Empat kerangka modul tersebut merupakan bekal penting sebagai referensi masyarakat untuk memahami kecakapan digital.
Sementara itu, Aidil Wicaksono mengungkapkan, dalam dunia digital, literasi menjadi sangat penting dan membutuhkan akselerasi yang sangat cepat dari seluruh generasi.
"Pandemi menuntut segala sesuatu yang berhubungan dengan dunia digital menjadi dipercepat dan kita semua dituntut untuk dapat beradaptasi," kata dia.
Untuk itu, lanjut Aidil, literasi digital menjadi bagian sangat penting, dan masyarakat memerlukan digital skills untuk berada di dunia digital.
Baca juga: Berlaga di Miss World 2021, Carla Yules Dapat Tips dari Miss Indonesia 2016 Natasha Mannuela
"Dari sisi toleransi digital, kita juga perlu memiliki etika untuk dapat mengasah kecerdasaan emosional kita, sehingga kita dapat melakukan kegiatan di dunia digital dengan penuh kesadaran yang baik," ucapnya.
Lihat Juga: Gerakan Kahforward Dorong Generasi Muda Ciptakan Solusi Inovatif dan Positif untuk Indonesia
Beranjak dari hal itu, Purna Paskibraka Indonesia Jakarta Pusat (PPI JP) mencoba meningkatkan literasi digital generasi muda Indonesia melalui seminar. Kali ini, tema yang diangkat adalah "Penyadaran Pemuda terhadap Pentingnya Literasi dan Toleransi Digital di Kalangan Pemuda".
Seminar yang berlangsung di CGV Pacific Place, Jakarta, beberapa hari lalu ini menghadirkan Anggota DPR RI Komisi X, Himmatul Aliyah; dan Managing Director Kaizen Room Media Consultant, Aidil Wicaksono.
Baca juga: 2 Kasus Pertama Varian Omicron Terdeteksi di India
Ketua Pengurus PPI JP, Wan M Guntar Baros menyampaikan bahwa pihaknya fokus kepada generasi muda, karena merekalah yang akan membawa Indonesia ke masa depan yang lebih baik.
"Terlebih pada tahun-tahun yang akan datang, Indonesia akan dibanjiri dengan generasi muda produktif yang mampu memberikan kontribusi besar terhadap negara. Untuk itu literasi dan toleransi digital menjadi salah satu aspek yang sangat penting," tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Himmatul Aliyah mengapresiasi langkah yang digagas PPI JP atas diselenggarakannya seminar tentang literasi dan toleransi digital.
"Kami di DPR juga turut mendukung dan memberikan rekomendasi dalam rangka meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) generasi muda Indonesia agar dapat berperan serta dalam pembangunan negara. Namun untuk mewujudkan hal tersebut, kita semua harus bahu membahu saling mengisi pembangunan di segala bidang," jelasnya.
Menurutnya, DPR akan mendorong lagi pemerintah dengan memasukkan roadmap mengenai literasi digital agar generasi muda Indonesia memiliki literasi digital yang baik sehingga mampu mengolah, memahami, dan membedakan informasi yang didapat, sehingga dapat terhindar dari isu-isu seperti hoax.
Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Ditjen Aptika) mengeluarkan empat modul literasi untuk mendukung transformasi digital masyarakat Indonesia. Modul tersebut terdiri dari Digital Skills, Digital Safety, Digital Culture, Digital Ethics. Empat kerangka modul tersebut merupakan bekal penting sebagai referensi masyarakat untuk memahami kecakapan digital.
Sementara itu, Aidil Wicaksono mengungkapkan, dalam dunia digital, literasi menjadi sangat penting dan membutuhkan akselerasi yang sangat cepat dari seluruh generasi.
"Pandemi menuntut segala sesuatu yang berhubungan dengan dunia digital menjadi dipercepat dan kita semua dituntut untuk dapat beradaptasi," kata dia.
Untuk itu, lanjut Aidil, literasi digital menjadi bagian sangat penting, dan masyarakat memerlukan digital skills untuk berada di dunia digital.
Baca juga: Berlaga di Miss World 2021, Carla Yules Dapat Tips dari Miss Indonesia 2016 Natasha Mannuela
"Dari sisi toleransi digital, kita juga perlu memiliki etika untuk dapat mengasah kecerdasaan emosional kita, sehingga kita dapat melakukan kegiatan di dunia digital dengan penuh kesadaran yang baik," ucapnya.
Lihat Juga: Gerakan Kahforward Dorong Generasi Muda Ciptakan Solusi Inovatif dan Positif untuk Indonesia
(nug)