Single Mom Harus Pintar, Ini 7 Tips Mengelola Keuangan yang Cerdas dan Sehat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menjadi single mom harus memiliki kemampuan mengatur keuangan yang mumpuni. Kecerdasan finansial dan menyusun pengeluaran tiap bulannya wajib dilakukan agar masalah ekonomi tak terjadi di kemudian hari.
Mengutip website Ibupedia.com, menjadi single mom tentu harus menjadi bijak. Tercatat ada empat permasalahan yang tentu akan terjadi saat mengurusi anak sendirian, yaitu kehilangan suami yang sebelumnya menjadi tulang punggung keluarga dan pengeluaran pengasuh.
Karena itu, untuk memaksimalkan keuangan, para ibu diminta mengkesampingkan keinginan pribadi dan menyiapkan keuangan saat kondisi kondisi darurat. Berikut kami himpun tipsnya :
1. Rencanakan Keuangan dengan Baik
Sangat beruntung bila di awal single mom si ibu memiliki tabungan yang cukup. Dengan demikian ia bisa memulai usaha baru, menopang ekonomi keluarga pada awal awal.
Meski demikian, sebelum melakukan usaha, tentunnya harus memiliki menyusun keuangan dengan rinci. Sebab, kesalahan dalam mengatur keuangan bisa memicu stres dan menggerus kebahagiaan Ibu maupun si kecil.
Dalam mengatur keuangan, ibu diminta untuk menyusun pendapatan dan pengeluaran demi memberikan nafkah untuk kebutuhan si kecil. Termasuk mencatat tabungan dan semua investasi yang ibu miliki.
Dalam membuat daftar, diusahakan mengalokasikan dan untuk kebutuhan primer keluarga atau anak selama sebulan kedepan. Lalu mencatat semua utang, cicilan rumah, hingga tagihan kartu kredit dan menandai tanggal jatuh tempo pembayaran.
Si ibu harus cermat dalam memilih asuransi pendidikan dan kesehatan dengan mempertimbangkan angsuran bulanan agar tak memberatkan.
2. Cari Pemasukan yang Stabil
Menjadi kepala rumah tangga baru, single parent membutuhkan penghasilan yang stabil untuk mencukupi kebutuhannya dan si kecil. Sehingga mempermudah memperkirakan pengeluaran dalam setiap bulannya.Dengan pemasukan yang stabil, ibu menjadi lebih tenang mengatur keuangan bahkan untuk beberapa bulan ke depan.
Disisi lain memiliki pemasukan yang stabil dapat menabung dengan rutin dan memiliki pandangan berapa lama waktu dan jumlah yang diperlukan saat menabung untuk mencapai nominal tertentu. Ibu bisa cepat mendapatkan pemberitahuan jika ada pengeluaran yang tidak seperti biasanya, sehingga Ibu akan lebih mudah dalam menelusuri untuk apa pengeluaran tersebut digunakan.
Mengutip website Ibupedia.com, menjadi single mom tentu harus menjadi bijak. Tercatat ada empat permasalahan yang tentu akan terjadi saat mengurusi anak sendirian, yaitu kehilangan suami yang sebelumnya menjadi tulang punggung keluarga dan pengeluaran pengasuh.
Karena itu, untuk memaksimalkan keuangan, para ibu diminta mengkesampingkan keinginan pribadi dan menyiapkan keuangan saat kondisi kondisi darurat. Berikut kami himpun tipsnya :
1. Rencanakan Keuangan dengan Baik
Sangat beruntung bila di awal single mom si ibu memiliki tabungan yang cukup. Dengan demikian ia bisa memulai usaha baru, menopang ekonomi keluarga pada awal awal.
Meski demikian, sebelum melakukan usaha, tentunnya harus memiliki menyusun keuangan dengan rinci. Sebab, kesalahan dalam mengatur keuangan bisa memicu stres dan menggerus kebahagiaan Ibu maupun si kecil.
Dalam mengatur keuangan, ibu diminta untuk menyusun pendapatan dan pengeluaran demi memberikan nafkah untuk kebutuhan si kecil. Termasuk mencatat tabungan dan semua investasi yang ibu miliki.
Dalam membuat daftar, diusahakan mengalokasikan dan untuk kebutuhan primer keluarga atau anak selama sebulan kedepan. Lalu mencatat semua utang, cicilan rumah, hingga tagihan kartu kredit dan menandai tanggal jatuh tempo pembayaran.
Si ibu harus cermat dalam memilih asuransi pendidikan dan kesehatan dengan mempertimbangkan angsuran bulanan agar tak memberatkan.
2. Cari Pemasukan yang Stabil
Menjadi kepala rumah tangga baru, single parent membutuhkan penghasilan yang stabil untuk mencukupi kebutuhannya dan si kecil. Sehingga mempermudah memperkirakan pengeluaran dalam setiap bulannya.Dengan pemasukan yang stabil, ibu menjadi lebih tenang mengatur keuangan bahkan untuk beberapa bulan ke depan.
Disisi lain memiliki pemasukan yang stabil dapat menabung dengan rutin dan memiliki pandangan berapa lama waktu dan jumlah yang diperlukan saat menabung untuk mencapai nominal tertentu. Ibu bisa cepat mendapatkan pemberitahuan jika ada pengeluaran yang tidak seperti biasanya, sehingga Ibu akan lebih mudah dalam menelusuri untuk apa pengeluaran tersebut digunakan.