Pakar Kesehatan Ingatkan Bahaya Swab Antigen yang Dilakukan Sembarang Orang, Ini Risikonya

Kamis, 03 Februari 2022 - 20:15 WIB
loading...
Pakar Kesehatan Ingatkan Bahaya Swab Antigen yang Dilakukan Sembarang Orang, Ini Risikonya
Pakar kesehatan mengingatkan pengambilan sampel dengan swab pada testing antigen Covid-19 sebaiknya tak dilakukan sembarangan. Foto Ilustrasi/Dok SINDOnews
A A A
JAKARTA - Alat tes antigen Covid-19 bisa dibeli secara mandiri oleh masyarakat. Ya, mereka yang mobilitasnya tinggi biasanya membeli test kit antigen ini untuk selalu memantau kondisi status Covid-19 tubuhnya.

Self-test antigen Covid-19 tersebut biasanya dalam bentuk stick swab, larutan tes, dan papan tes. Alat kesehatan ini bahkan sempat populer di kalangan selebriti, yang mana mereka melakukan swab mandiri dan viral.



Pakar Kesehatan Universitas Indonesia dr. Ari Fahrial Syam angkat suara terkait fenomena ini. Menurutnya, tindakan pengambilan sampel dengan swab pada testing antigen Covid-19 sebaiknya tidak dilakukan sembarang.

"Proses pengambilan sampel dengan swab hidung dan tenggorokan itu merupakan tindakan yang harus dilakukan oleh dokter atau tenaga kesehatan terlatih," paparnya dalam video YouTube, dikutip Kamis (3/2/2022).





Mengapa demikian?

Dokter Ari menerangkan, ada tindakan invasif saat melakukan swab pengambilan sampel Covid-19 di hidung dan tenggorokan. Kemudian, tes ini untuk menentukan apakah seseorang positif atau negatif Covid-19.

Artinya, ada risiko yang nyata bagi si pengambil sampel terpapar Covid-19 jika orang yang diambil sampelnya positif Covid-19. Untuk itu, penggunaan alat pelindung diri menjadi amat penting.

"Buat orang yang mengerjakan tindakan tersebut (swaber), mereka harus memperhatikan general precautions (ketentuan umum) masalah safety, bukan hanya untuk dokter atau nakes, tapi untuk pasien," terangnya.

Ini penting karena swaber dihadapkan pada risiko terpapar Covid-19 jika orang yang diambil sampelnya ternyata positif, dan APD yang dipakai tidak proper.

Soal tindakan invasif atau memasukkan benda asing ke dalam tubuh, menurut dr. Ari yang merupakan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, berisiko sebabkan perdarahan.

"Karena ini tindakan memasukkan benda asing ke dalam organ tubuh melalui hidung dan tenggorokan, hal yang perlu diperhatikan adalah risiko terjadinya trauma luka atau kebetulan pada pasien tersebut ada permasalah tumor atau luka, tentu tindakan ini akan mencetuskan perdarahan," paparnya.

Karena hal tersebut, dr. Ari mengingatkan kepada masyarakat bahwa pemeriksaan swab antigen harus dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih. Lalu, swaber juga harus memperhatikan keselamatan untuk dirinya maupun orang lain.

"Kita tidak ingin pengambilan sampel dengan swab tenggorokan dan hidung dianggap hal simpel, sehingga berdampak buat yang mengerjakan ataupun pasien," ujar dr. Ari.
(tsa)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2646 seconds (0.1#10.140)