Angkat Kisah Patriotisme Panglima Inong Balee Keumalahayati ke Teater Musikal
loading...
A
A
A
JAKARTA - Aktor senior Teuku Rifnu Wikana merasa sangat senang menjalani peran ganda dalam pertunjukan teater musikal Keumalahayati - Laskar Inong Balee.
Dalam pertunjukan teater yang dipentaskan di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Sabtu (19/3/2022), pada pukul 15.00 dan 19.00 WIB ini, Teuku Rifnu bertindak sebagai pemain sekaligus sutradara .
Teater musikal hasil kolaborasi Gema Citra Nusantara (GCN) bersama Papatong Artspace ini ingin mengangkat semangat perjuangan Keumalahayati, wanita Aceh pertama berpangkat Laksamana (Admiral) di Kesultanan Aceh Darussalam.
Baca juga: Emoh Dipanggil Crazy Rich, Raffi Ahmad Lebih Pilih Sebutan Sultan Andara
Keumalahayati merupakan istri dari Laksamana Zainal Abidin yang wafat dalam sebuah perang Kesultanan Aceh Darussalam melawan Portugis di perairan Teluk Haru.
Teuku Rifnu Wikana menuturkan bahwa dalam pementasan, dia melibatkan seniman tradisi Aceh dan memunculkan tiga tarian khas daerah tersebut, yakni Tari Rapai Kipah, Ranup Lampuan, dan Rencong.
"Teater musikal ini kami mengangkat kisah hidup Keumalahayati bersama Laskar Inong Balee dengan berbasis seni tari dan musik tradisi Aceh dalam kemasan modern Perjuangan Malahayati menarik sekali," kata Teuku Rifnu saat dijumpai usai gladi bersih di Teater Jakarta, Jumat (18/3/2022) malam.
Menurutnya, meskipun drama musikal ini mengangkat kisah patriotisme Keumalahayati dalam melawan Portugis, namun disajikan dalam kemasan yang manis di pentas.
"Adegan fighting misalnya, diramu dalam gerakan tari yang memikat. Kami tampil dalam format drama musikal. Jadi adegan fighting tetap ada, namun disajikan dalam kemasan berbeda," ungkap Teuku, yang berperan sebagai Sultan.
Dalam kesempatan yang sama, Pemimpin GCN sekaligus Produser Eksekutif, Mira Marina Arismunandar mengungkapkan alasan mengapa memilih Keumalahayati. Menurutnya, Keumalahayati sosok luar biasa, beliau laksamana perempuan pertama di dunia.
"Pada saat ini kami ingin membuat sesuatu yang bermanfaat untuk masyarakat luas. Kami ingin menyumbangkan sesuatu untuk negeri atas apa yang kami miliki dikemas dalam sebuah pertunjukan teater musikal Keumalahayati - Laskar Inong Balee," ujarnya.
Sementara itu, dalam upaya menjangkau penonton yang lebih luas, Teater Musikal Keumalahayati juga ditayangkan secara daring.
Baca juga: Fuji Dikabarkan Terima Uang dari Indra Kenz, Begini Tanggapan Haji Faisal
"Pertunjukan secara daring akan dikemas dalam sebuah film yang akan ditayangkan di berbagai platform digital, dan kami akan melakukan pengambilan gambar pada 20 Maret 2022," tutup Mira.
Dalam pertunjukan teater yang dipentaskan di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Sabtu (19/3/2022), pada pukul 15.00 dan 19.00 WIB ini, Teuku Rifnu bertindak sebagai pemain sekaligus sutradara .
Teater musikal hasil kolaborasi Gema Citra Nusantara (GCN) bersama Papatong Artspace ini ingin mengangkat semangat perjuangan Keumalahayati, wanita Aceh pertama berpangkat Laksamana (Admiral) di Kesultanan Aceh Darussalam.
Baca juga: Emoh Dipanggil Crazy Rich, Raffi Ahmad Lebih Pilih Sebutan Sultan Andara
Keumalahayati merupakan istri dari Laksamana Zainal Abidin yang wafat dalam sebuah perang Kesultanan Aceh Darussalam melawan Portugis di perairan Teluk Haru.
Teuku Rifnu Wikana menuturkan bahwa dalam pementasan, dia melibatkan seniman tradisi Aceh dan memunculkan tiga tarian khas daerah tersebut, yakni Tari Rapai Kipah, Ranup Lampuan, dan Rencong.
"Teater musikal ini kami mengangkat kisah hidup Keumalahayati bersama Laskar Inong Balee dengan berbasis seni tari dan musik tradisi Aceh dalam kemasan modern Perjuangan Malahayati menarik sekali," kata Teuku Rifnu saat dijumpai usai gladi bersih di Teater Jakarta, Jumat (18/3/2022) malam.
Menurutnya, meskipun drama musikal ini mengangkat kisah patriotisme Keumalahayati dalam melawan Portugis, namun disajikan dalam kemasan yang manis di pentas.
"Adegan fighting misalnya, diramu dalam gerakan tari yang memikat. Kami tampil dalam format drama musikal. Jadi adegan fighting tetap ada, namun disajikan dalam kemasan berbeda," ungkap Teuku, yang berperan sebagai Sultan.
Dalam kesempatan yang sama, Pemimpin GCN sekaligus Produser Eksekutif, Mira Marina Arismunandar mengungkapkan alasan mengapa memilih Keumalahayati. Menurutnya, Keumalahayati sosok luar biasa, beliau laksamana perempuan pertama di dunia.
"Pada saat ini kami ingin membuat sesuatu yang bermanfaat untuk masyarakat luas. Kami ingin menyumbangkan sesuatu untuk negeri atas apa yang kami miliki dikemas dalam sebuah pertunjukan teater musikal Keumalahayati - Laskar Inong Balee," ujarnya.
Sementara itu, dalam upaya menjangkau penonton yang lebih luas, Teater Musikal Keumalahayati juga ditayangkan secara daring.
Baca juga: Fuji Dikabarkan Terima Uang dari Indra Kenz, Begini Tanggapan Haji Faisal
"Pertunjukan secara daring akan dikemas dalam sebuah film yang akan ditayangkan di berbagai platform digital, dan kami akan melakukan pengambilan gambar pada 20 Maret 2022," tutup Mira.
(nug)