Tanda-Tanda Kamu Sedang Melakukan Body Shaming, ala Cath Halim
loading...
A
A
A
JAKARTA - Zaman sekarang, kesadaran tentang body positivity atau kepositifan tubuh sudah menjadi semakin umum di seluruh dunia karena menyebarnya informasi mengenai hal tersebut.
Namun, di Indonesia masih banyak orang dari generasi Z hingga Boomers yang tidak mengetahui dan memahami konsep tersebut, dan masih sering menjadi toxic melakukan body shaming .
Sebab itu, Cath Halim yang merupakan body positivity, eating disorders & self love content creator telah menggunakan platform yang dia miliki untuk mempromosikan body positivity ke banyak orang.
Baca juga: Jelang Aturan Baru Perjalanan, Stasiun Gambir dan Senen Sediakan Layanan Vaksinasi
Untuk mendorong orang agar lebih mengerti tentang topik ini harus dimulai dari memahami arti dari body positivity.
"Body positivity itu adalah konsep dimana kita itu maupun badan kita bentuknya apa, warnanya apa, itu kita tetep suka dengan badan kita sendiri," jelas Cath.
Dia menyatakan banyak orang yang secara tidak sadar membahas mengenai bentuk tubuh teman atau keluarganya yang mereka pikir normal namun sebenarnya menyakitkan perasaan lawan bicara mereka.
"Contohnya kalau ketemu orang dan bilang ‘eh kok kamu kurusan sih, eh kamu gendutan ya,’ nah itu sebenarnya adalah micro body shaming."
Cath juga menjelaskan saat kita mempertanyakan warna kulit seseorang, kita secara tidak sengaja juga telah melakukan body shaming .
"Kita kan gak tahu ya apa yang terjadi dalam hidup orang, mungkin aja orang kurus karena mempunyai penyakit, jadi stop making it about appearance. Kalau mau ketemu orang, mau menyapa, sapa aja, gak usah tentang fisik atau penampilan orang."
Namun, di Indonesia masih banyak orang dari generasi Z hingga Boomers yang tidak mengetahui dan memahami konsep tersebut, dan masih sering menjadi toxic melakukan body shaming .
Sebab itu, Cath Halim yang merupakan body positivity, eating disorders & self love content creator telah menggunakan platform yang dia miliki untuk mempromosikan body positivity ke banyak orang.
Baca juga: Jelang Aturan Baru Perjalanan, Stasiun Gambir dan Senen Sediakan Layanan Vaksinasi
Untuk mendorong orang agar lebih mengerti tentang topik ini harus dimulai dari memahami arti dari body positivity.
"Body positivity itu adalah konsep dimana kita itu maupun badan kita bentuknya apa, warnanya apa, itu kita tetep suka dengan badan kita sendiri," jelas Cath.
Dia menyatakan banyak orang yang secara tidak sadar membahas mengenai bentuk tubuh teman atau keluarganya yang mereka pikir normal namun sebenarnya menyakitkan perasaan lawan bicara mereka.
"Contohnya kalau ketemu orang dan bilang ‘eh kok kamu kurusan sih, eh kamu gendutan ya,’ nah itu sebenarnya adalah micro body shaming."
Cath juga menjelaskan saat kita mempertanyakan warna kulit seseorang, kita secara tidak sengaja juga telah melakukan body shaming .
"Kita kan gak tahu ya apa yang terjadi dalam hidup orang, mungkin aja orang kurus karena mempunyai penyakit, jadi stop making it about appearance. Kalau mau ketemu orang, mau menyapa, sapa aja, gak usah tentang fisik atau penampilan orang."