Penyebab dan Cara Mengatasi Payudara Bengkak saat Menyusui
loading...
A
A
A
JAKARTA - Payudara bengkak atau mastitis kerap dialami para ibu saat menyusui . Kondisi ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti infeksi bakteri staphylococcus dan streptococcus agalactiae.
Bakteri tersebut dapat menyebabkan infeksi pada jaringan payudara melalui luka di puting maupun saluran air susu. Biasanya, bakteri ini berasal dari mulut bayi dan permukaan kulit payudara.
Selain itu, payudara bengkak saat menyusui juga bisa disebabkan oleh penumpukan atau pengendapan sisa air susu ibu (ASI) yang membuat saluran di payudara menjadi tersumbat.
Dokter Spesialis Anak dan Konselor Laktasi, dr. Jeanne-Roos Tikoalu, Sp.A, IBCLC, CIMI memberikan beberapa cara untuk menghindari hal tersebut. Sebaiknya para ibu mengikuti ANC atau perawatan ibu dan janin selama masa kehamilan.
“Mencegah lebih baik daripada mengobati. Kalau untuk pencegahan sudah tau tadi jalannya, ikuti ANC saat kehamilan, cari tau tentang ASI, datangi rumah sakit, pilih pelayanan kesehatan yang mendukung ASI yang ada konselornya,” kata Jeanne-Roos saat acara Mothercare 17th of Parenting Journey, Senin (1/8/2022).
Namun, ketika ibu menyusui sudah mengalami keluhan tersebut, penanganannya memang agak merepotkan. Para ibu harus melakukan kompres hangat dengan tujuan membuat merasa lebih nyaman dan juga membantu merangsang kontraksi otot.
“Jadi ada kontraksi otot dirangsang, caranya dengan kompres hangat. Ibunya diberi minum hangat. Suami dukung dengan memberi pemijatan laktasi. Keluarga juga mendukung, jangan paksa ibu langsung kasih kasih susu formula," jelas Jeanne-Roos.
"Dokter atau tenaga kesehatan harus mendukung dan memantau, apakah asupan kurang. Kalau asupan kurang apa yang harus dilakukan,” tambahnya.
Menurut Jeanne-Roos, mengikuti ANC saat masa kehamilan sangat penting untuk para ibu. Sehingga ketika mengalami keluhan saat masa menyusui, mereka sudah paham apa yang harus dilakukan.
“Saat terjadi mastitis, pengobatan akan lebih sulit. Karena ibunya udah kesakitan, keluarganya ribut bayinya mau dikasih apa. Melakukan pencegahan lebih baik. Jadi ikuti ANC di awal kehamilan dan sesudahnya dan pilih tenaga medis yang mendukung ASI,” tandasnya.
Lihat Juga: Pentingnya Deteksi Dini Kanker Payudara, Kenali 5 Gejala Penting Tanda Awal Kemunculannya
Bakteri tersebut dapat menyebabkan infeksi pada jaringan payudara melalui luka di puting maupun saluran air susu. Biasanya, bakteri ini berasal dari mulut bayi dan permukaan kulit payudara.
Selain itu, payudara bengkak saat menyusui juga bisa disebabkan oleh penumpukan atau pengendapan sisa air susu ibu (ASI) yang membuat saluran di payudara menjadi tersumbat.
Dokter Spesialis Anak dan Konselor Laktasi, dr. Jeanne-Roos Tikoalu, Sp.A, IBCLC, CIMI memberikan beberapa cara untuk menghindari hal tersebut. Sebaiknya para ibu mengikuti ANC atau perawatan ibu dan janin selama masa kehamilan.
“Mencegah lebih baik daripada mengobati. Kalau untuk pencegahan sudah tau tadi jalannya, ikuti ANC saat kehamilan, cari tau tentang ASI, datangi rumah sakit, pilih pelayanan kesehatan yang mendukung ASI yang ada konselornya,” kata Jeanne-Roos saat acara Mothercare 17th of Parenting Journey, Senin (1/8/2022).
Namun, ketika ibu menyusui sudah mengalami keluhan tersebut, penanganannya memang agak merepotkan. Para ibu harus melakukan kompres hangat dengan tujuan membuat merasa lebih nyaman dan juga membantu merangsang kontraksi otot.
“Jadi ada kontraksi otot dirangsang, caranya dengan kompres hangat. Ibunya diberi minum hangat. Suami dukung dengan memberi pemijatan laktasi. Keluarga juga mendukung, jangan paksa ibu langsung kasih kasih susu formula," jelas Jeanne-Roos.
"Dokter atau tenaga kesehatan harus mendukung dan memantau, apakah asupan kurang. Kalau asupan kurang apa yang harus dilakukan,” tambahnya.
Menurut Jeanne-Roos, mengikuti ANC saat masa kehamilan sangat penting untuk para ibu. Sehingga ketika mengalami keluhan saat masa menyusui, mereka sudah paham apa yang harus dilakukan.
“Saat terjadi mastitis, pengobatan akan lebih sulit. Karena ibunya udah kesakitan, keluarganya ribut bayinya mau dikasih apa. Melakukan pencegahan lebih baik. Jadi ikuti ANC di awal kehamilan dan sesudahnya dan pilih tenaga medis yang mendukung ASI,” tandasnya.
Lihat Juga: Pentingnya Deteksi Dini Kanker Payudara, Kenali 5 Gejala Penting Tanda Awal Kemunculannya
(dra)