Kaset Pita Efek Rumah Kaca Diburu di Synchronize Fest 2022, Harganya Tembus Rp450 Ribu

Sabtu, 08 Oktober 2022 - 15:45 WIB
loading...
Kaset Pita Efek Rumah...
Kaset pita Efek Rumah Kaca banyak diburu pengunjung Synchronize Fest 2022. Hal tersebut terlihat dari ramainya pedagang kaset pita di Pasar Musik. Foto/Ravie Wardani
A A A
JAKARTA - Kaset pita Efek Rumah Kaca banyak diburu pengunjung Synchronize Fest 2022 . Hal tersebut terlihat dari ramainya pedagang kaset pita di Pasar Musik yang menjual musik-musik karya band-band kenamaan Tanah Air.

Diselenggarakan di Gambir Expo, Kemayoran, Jakarta Utara, mulai dari 7 Oktober 2022 - 9 Oktober 2022, Pasar Musik Synchronize Fest 2022 diisi beberapa pedagang kaset dan vinyl, Mulai dari musisi-musisi lawas hingga masa kini.

Nuhu selaku penjual kaset pita di Pasar Musik Synchronize Fest 2022 mengatakan bahwa album Efek Rumah Kaca yang bertajuk Purwaswara merupakan dagangannya yang termahal dari koleksi lainnya.

Tak tanggung-tanggung, album grup musik beraliran alternatif atau indie ini tembus mencapai Rp450 ribu.



Kaset Pita Efek Rumah Kaca Diburu di Synchronize Fest 2022, Harganya Tembus Rp450 Ribu

Foto/Ravie Wardani

"Paling murah itu Rp15 ribu, paling mahal sampai Rp450 ribu kalau buat kaset. Kalau CD ada yang lebih mahal biasanya boxset," kata Nuhu di Synchronize Fest pada Jumat, 7 Oktober 2022.

"Buat sekarang sih (yang mahal) ada Homicide, ada dari Efek Rumah Kaca yang album Purwaswara," sambungnya.

Meski dijual mahal, album Purwaswara milik Efek Rumah Kaca laris diburu banyak pengunjung. Sebab, kaset ini dinilai memiliki ketertarikan tersendiri bagi penikmat musik indie di Indonesia.

Selain itu, ada juga kaset yang dijual dengan harga mahal karena memiliki cerita yang menarik.



"Karena mungkin historynya bisa menambah nilai kaset tersebut gitu. Atau dicopynya terbatas, atau pas peluncuran mereka emang tidak sengaja gitu," jelas Nuhu.

"Jadi album-album yang enggak pernah dibawain, dibikin kaset secara dadakan ya kayak gitu," lanjutnya.

Nuhu sendiri menceritakan perjuangannya mengkoleksi kaset grup band indie kenamaan di Indonesia. Dia mendapati banyak kaset tersebut karena sering mengumpulkan sejak kecil. Ayahnya juga gemar mengkoleksi kaset sejak dulu.

Pasalnya, kaset pita dan vinyl menjadi barang langka dan banyak dicari orang, Nuhu pun akhirnya menjual koleksi-koleksinya itu.



"Kita juga belajar lagi, ternyata gairah anak-anak zaman sekarang itu masih ada yang pengin tahu kaset gitu. Saya banyak belajar juga," tutur Nuhu.

"Kalau kaset itu ya lagi ikonik, kayak Danilla kemarin bikin kaset ya kan biasanya digital ya," tandasnya.
(dra)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1898 seconds (0.1#10.140)