Wujudkan Indonesia Sehat 2025, Lifebuoy dan Halodoc Berkolaborasi Berikan Akses Layanan Kesehatan Gratis
Senin, 12 September 2022 - 13:00 WIB
Hal yang sama pun dikatakan oleh Felicia Kawilarang yang merupakan Chief Marketing Officer Halodoc. Ia mengatakan sebagai aplikasi kesehatan terintegrasi yang menyediakan solusi kesehatan lengkap, team halodoc merasa senang dapat bekerja sama dengan Lifebuoy yang memiliki fokus sejalan dalam menjaga anak dan keluarga agar tidak mudah jatuh sakit.
"Sebagai ekosistem kesehatan digital, kami mengamati bahwa orang tua memiliki peran krusial dalam memastikan kesehatan keluarga. namun, kami juga melihat bahwa masih terdapat pain poin yaitu terkait bagaimana orang tua bisa mendapatkan akses layanan kesehatan yang terpercaya dan dapat diandalkan," kata Felicia.
Dengan begitu lanjut Felicia, kolaborasi tersebut juga membantu halodoc dalam memperluas pemanfaatan telehealth, yang mampu menjadi kotak P3K bagi para orangtua dan dapat diakses kapanpun dan dimanapun, serta memberikan perlindungan keluarga sehat yang optimal.
Tak hanya itu, kolaborasi ini juga merupakan upaya aktif kedua belah pihak agar orangtua terhindar dari perilaku swamedikasi yang cenderung disebabkan oleh tingkat kecemasan orangtua yang tinggi mengenai kesehatan anak. Hal ini tentu sangat beralasan, dikarenakan tingkat kecemasan orangtua terhadap kesehatan anak juga tercermin dari adanya traffic tinggi pada artikel dan informasi kesehatan terkait kesehatan anak dan keluarga di platform halodoc dengan lebih dari dua juta users per bulan yang mengakses artikel dengan topik tersebut.
Menanggapi hal tersebut, dr Devie Kristiani yang merupakan dokter spesialis anak menjelaskan lebih jauh mengenai risiko swamedikasi yang tidak dilakukan dengan baik dan benar.
“Pada umumnya, tingkat kecemasan orangtua ketika anak sakit itu tinggi, sehingga orangtua ingin secepatnya memberikan obat kepada si kecil. Tentu kita pahami bahwa itu adalah refleksi dari kasih sayang orangtua yang sedemikian besar untuk anaknya," ujar dr Devie.
Namun perlu diingat bahwa anak bukan 'miniatur' orang dewasa sehingga obat-obat yang aman diberikan kepada orang dewasa belum tentu aman untuk anak-anak. selain itu, ia juga mengatakan jika dosis pada anak harus dihitung sesuai usia dan berat badan anak, sehingga alangkah baiknya, bila orangtua berkonsultasi terlebih dahulu sebelum memberikan obat kepada si kecil.
"Oleh karena itu, saya sangat mengapresiasi kolaborasi Lifebuoy dan halodoc yang bisa membantu orangtua agar terhindar dari praktik swamedikasi yang kurang tepat dengan memberikan kemudahan konsultasi ke dokter untuk mendapatkan informasi yang benar di saat anak jatuh sakit," tuturnya.
Sebagai penutup, Nagita Slavina mengatakan dalam kampanye ini juga menyadarkan para orangtua supaya lebih aware terhadap kesehatan keluarga. Sebab, di era digital ini segalanya sudah dimudahkan, termasuk berkonsultasi dengan dokter bisa melalui aplikasi halodoc.
"Sebagai ekosistem kesehatan digital, kami mengamati bahwa orang tua memiliki peran krusial dalam memastikan kesehatan keluarga. namun, kami juga melihat bahwa masih terdapat pain poin yaitu terkait bagaimana orang tua bisa mendapatkan akses layanan kesehatan yang terpercaya dan dapat diandalkan," kata Felicia.
Dengan begitu lanjut Felicia, kolaborasi tersebut juga membantu halodoc dalam memperluas pemanfaatan telehealth, yang mampu menjadi kotak P3K bagi para orangtua dan dapat diakses kapanpun dan dimanapun, serta memberikan perlindungan keluarga sehat yang optimal.
Tak hanya itu, kolaborasi ini juga merupakan upaya aktif kedua belah pihak agar orangtua terhindar dari perilaku swamedikasi yang cenderung disebabkan oleh tingkat kecemasan orangtua yang tinggi mengenai kesehatan anak. Hal ini tentu sangat beralasan, dikarenakan tingkat kecemasan orangtua terhadap kesehatan anak juga tercermin dari adanya traffic tinggi pada artikel dan informasi kesehatan terkait kesehatan anak dan keluarga di platform halodoc dengan lebih dari dua juta users per bulan yang mengakses artikel dengan topik tersebut.
Menanggapi hal tersebut, dr Devie Kristiani yang merupakan dokter spesialis anak menjelaskan lebih jauh mengenai risiko swamedikasi yang tidak dilakukan dengan baik dan benar.
“Pada umumnya, tingkat kecemasan orangtua ketika anak sakit itu tinggi, sehingga orangtua ingin secepatnya memberikan obat kepada si kecil. Tentu kita pahami bahwa itu adalah refleksi dari kasih sayang orangtua yang sedemikian besar untuk anaknya," ujar dr Devie.
Namun perlu diingat bahwa anak bukan 'miniatur' orang dewasa sehingga obat-obat yang aman diberikan kepada orang dewasa belum tentu aman untuk anak-anak. selain itu, ia juga mengatakan jika dosis pada anak harus dihitung sesuai usia dan berat badan anak, sehingga alangkah baiknya, bila orangtua berkonsultasi terlebih dahulu sebelum memberikan obat kepada si kecil.
"Oleh karena itu, saya sangat mengapresiasi kolaborasi Lifebuoy dan halodoc yang bisa membantu orangtua agar terhindar dari praktik swamedikasi yang kurang tepat dengan memberikan kemudahan konsultasi ke dokter untuk mendapatkan informasi yang benar di saat anak jatuh sakit," tuturnya.
Sebagai penutup, Nagita Slavina mengatakan dalam kampanye ini juga menyadarkan para orangtua supaya lebih aware terhadap kesehatan keluarga. Sebab, di era digital ini segalanya sudah dimudahkan, termasuk berkonsultasi dengan dokter bisa melalui aplikasi halodoc.
Lihat Juga :
tulis komentar anda