Lebarkan Sayap Bisnis Sekaligus Support UMKM Tanah Air, Maliq &D’Essentials Hadirkan Untitled Humans

JAKARTA - Grup band Maliq &D’Essentials coba melebarkan sayap bisnis di luar musik dengan menghadirkan parfum hasil kolaborasi dengan HMNS yang diberi nama “Untitled Humans”, terinspirasi dari salah satu lagu hits mereka yang mengantarkan kesuksesan nama mereka di industri musik sekaligus mengembangkan bisnis khususnya UMKM di tanah air.

MALIQ & D’Essentials menciptakan banyak kenangan yang terlupakan dalam ingatan para pendengarnya. Sebuah judul lagu hit yang rilis 15 tahun yang lalu berubah wujud menjadi aroma yang bisa menjadi peneman mereka saat menjalani keseharian. Aroma parfum tersebut dirangkai dalam kisah yang inovatif bersama merek wewangian asal Bandung, HMNS (Humans, red).

“Setelah konser merayakan 20 tahun, kita mau membuat sesuatu yang berbeda di luar musik, kita memilih ini karena parfum sama dengan musik, yang melekat di setiap orang, bisa mengingatkan kita terhadap suatu momen dalam memori,”ujar vokalis Maliq D'Essentials Indah Wisnuwardhana saat perilisan parfum Untitled Humans di Pati Unus, kemarin.

Parfum pertama Maliq, yang juga produk kolaborasi perdana HMNS dengan figur publik, diambil dari judul lagu mereka “Untitled”, rilisan 2005 yang telah didengar lebih dari 53,6 juta kali di platform streaming Spotify.

Penggebuk drum Widi Puradiredja, yang juga mengisi vokal pada lagu “Untitled”, mengatakan bahwa lagu itu merupakan lagu yang amat personal baginya dan seluruh personel Maliq and D’Essentials. "Untitled" juga lagu pertama yang membawa dan membuka karir musik grup yang berdiri pada 15 Mei 2002 itu.

“Kalau mau sesuatu simbol personal dan semangat dari Maliq, ya, lagu itu, kita sangat sentimental dengan lagu itu. Ketika “Untitled” dan “HMNS” (singkatan dari Humans/manusia) digabungkan, nama itu berarti siapa pun dapat menggunakan parfum tersebut.“Untitled HMNS’ itu kalau digabung artinya manusia mana pun boleh menggunakan ini, tanpa label,” Widi menjelaskan.

“Untitled Humans” memiliki wangi yang khas, dengan dominasi aroma sandalwood (cendana), dan buah fig (ara). Parfum itu memiliki top notes coriander (ketumbar), violet leaves (daun bunga violet) dan ambrette. Ketiga top notes tersebut bertransisi menjadi middle notes Figolide, Velvet Note, dan Rose Absolute.

Sementara cendana, cypriol, dan Vanilla Jungle Essence menjadi base notes. Kombinasi wewangian itu menghasilkan aroma yang unik, hangat, menyegarkan, sedikit tercium manis yang tidak begitu kuat, dan memberi pengalaman yang menenangkan.

Tidak hanya sekedar kolaborasi, seluruh personel Maliq and D’Essentials secara leluasa ikut sera dalam proses produksi, utamanya pada proses peramuan formula wewangian itu. HMNS menyebut seluruh personel telah menyeleksi formula hingga 12 sample atau contoh produk, sampai akhirnya menemukan formula tepat yang menggambarkan personal grup band jazz itu.

Vokalis Angga Puradiredja mengatakan bahwa perilisan parfum dipilih karena band Maliq & D'Essentials ingin mebangun memori yang berkesinambungan bagi para penggemarnya dengan melibatkan hampir seluruh indra.