Cara Memasak Ikan Paling Sehat, Menggoreng Pilihan Terburuk

Minggu, 12 November 2023 - 07:28 WIB
loading...
Cara Memasak Ikan Paling Sehat, Menggoreng Pilihan Terburuk
Ikan merupakan makanan yang sangat sehat. Namun, sebelum mengonsumsi ikan, ada cara paling sehat memasak ikan. Foto/ indianexpress
A A A
JAKARTA - Ikan merupakan makanan yang sangat sehat. Mengonsumsi ikan secara teratur dapat menurunkan risiko sejumlah kondisi kesehatan, termasuk penyakit jantung, stroke dan depresi.

Oleh karena itu, para ahli kesehatan sering menganjurkan agar orang makan ikan , setidaknya sekali atau dua kali seminggu.

Namun, cara Anda memasak ikan dapat mengubah komposisi nutrisinya, sehingga beberapa metode memasak mungkin lebih baik bagi kesehatan Anda dibandingkan metode memasak lainnya.


Mengapa Ikan Sangat Sehat?

Ada banyak jenis ikan, semuanya dengan profil nutrisi berbeda. Secara umum, ikan dibagi menjadi dua kategori: tanpa lemak dan berlemak.

Keduanya dianggap bergizi dan merupakan sumber protein berkualitas tinggi, namun ikan berlemak dianggap sangat penting bagi kesehatan. Ini karena mengandung beberapa nutrisi penting, termasuk asam lemak omega-3 dan vitamin D (6).

Saat ini, sekitar 40% orang memiliki kadar vitamin D yang rendah. Hal ini dikaitkan dengan risiko lebih tinggi penyakit jantung, diabetes, kanker, demensia, dan beberapa penyakit autoimun.

Cara terbaik mendapatkan vitamin D adalah melalui paparan sinar matahari. Namun, ikan berlemak adalah salah satu dari sedikit makanan sumber vitamin D dan dapat memberikan kontribusi yang cukup.

Tubuh dan otak Anda juga membutuhkan asam lemak omega-3 agar dapat berfungsi dengan baik. Faktanya, mendapatkan cukup omega-3 telah dikaitkan dengan sejumlah manfaat kesehatan, termasuk penurunan risiko penyakit jantung dan beberapa jenis kanker.

Lemak khusus ini juga dapat memperlambat penurunan fungsi otak yang biasa dialami orang seiring bertambahnya usia.

Makan ikan tanpa lemak mungkin juga memiliki manfaat kesehatan. Beberapa penelitian mengaitkannya dengan penurunan risiko sindrom metabolik dan penurunan faktor risiko penyakit jantung.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1869 seconds (0.1#10.140)