Insomnia Bikin Wanita Kehilangan Gairah Seks, Bagaimana dengan Pria?
loading...
A
A
A
JAKARTA – Insomnia atau gangguan tidur membuat wanita kehilangan kepuasan gairah seks. Hal itu berdasarkan Jurnal Penelitian Psikosomatik “Hubungan Insomnia dengan Fungsi Seksual dan Kepuasan Seksual: Temuan dari Survei Tidur dan Seks II” ditulis oleh Wilfred R.Pigeon.
Hasil penelitian menyebut bahwa lebih dari setengah wanita berjuang melawan insomnia karena mengalami kesulitan orgasme dan kesulitan kepuasan seksual secara keseluruhan.
“Wanita memiliki sekitar dua kali lebih besar mengalami disfungsi seksual dan insomnia dibandingkan oleh pria,” kata Dr Wilfred, dikutip dalam laman New York Post, Sabtu (20/1/2024).
“Kehadiran insomnia klinis sangat berkaitan dengan fungsi seksual yang lebih buruk pada pria dan wanita,” ucap dia lagi.
Sementara, pria dengan insomnia biasanya akan mengalami permasalahan seksual, tetapi tidak akan sebanyak yang dihadapi oleh perempuan.
Setidaknya ada 23 persen pria yang mengalami insomnia dengan gejala ketidakpuasan secara keseluruhan, sedangkan pria dengan masalah tersebut tetapi tidak merasakan seperti insomnia sebanyak 12,3 persen.
Hal ini juga didukung dengan penelitian lainnya yang dilakukan oleh peneliti asal Amerika Serikat (AS) dan Kanada dengan memperkirakan 50 hingga 70 juta orang di AS memiliki gangguan tidur yang saat ini masih berlangsung.
Sehingga beberapa orang mengatakan terjadinya insomnia akibat dari merasa lelah karena sebelumnya sudah banyak tidur, jet lag, sulit tidur, dan lain-lain.
Maka peneliti menyarankan agar setiap orang yang mengalami gangguan tidur agar menyesuaikan waktu tidurnya, tidak mengonsumsi obat tidur seperti melatonin apabila sebelumnya belum pernah melakukannya, dan perbaiki makan makanan atau minuman yang dikonsumsi sebelum tidur.
“Jika Anda sedang dalam bepergian dan hampir tidak pernah konsumsi obat (tidur) untuk pertama kalinya, maka jangan konsumsi,” ucapnya.
Hasil penelitian menyebut bahwa lebih dari setengah wanita berjuang melawan insomnia karena mengalami kesulitan orgasme dan kesulitan kepuasan seksual secara keseluruhan.
“Wanita memiliki sekitar dua kali lebih besar mengalami disfungsi seksual dan insomnia dibandingkan oleh pria,” kata Dr Wilfred, dikutip dalam laman New York Post, Sabtu (20/1/2024).
“Kehadiran insomnia klinis sangat berkaitan dengan fungsi seksual yang lebih buruk pada pria dan wanita,” ucap dia lagi.
Sementara, pria dengan insomnia biasanya akan mengalami permasalahan seksual, tetapi tidak akan sebanyak yang dihadapi oleh perempuan.
Setidaknya ada 23 persen pria yang mengalami insomnia dengan gejala ketidakpuasan secara keseluruhan, sedangkan pria dengan masalah tersebut tetapi tidak merasakan seperti insomnia sebanyak 12,3 persen.
Hal ini juga didukung dengan penelitian lainnya yang dilakukan oleh peneliti asal Amerika Serikat (AS) dan Kanada dengan memperkirakan 50 hingga 70 juta orang di AS memiliki gangguan tidur yang saat ini masih berlangsung.
Sehingga beberapa orang mengatakan terjadinya insomnia akibat dari merasa lelah karena sebelumnya sudah banyak tidur, jet lag, sulit tidur, dan lain-lain.
Maka peneliti menyarankan agar setiap orang yang mengalami gangguan tidur agar menyesuaikan waktu tidurnya, tidak mengonsumsi obat tidur seperti melatonin apabila sebelumnya belum pernah melakukannya, dan perbaiki makan makanan atau minuman yang dikonsumsi sebelum tidur.
“Jika Anda sedang dalam bepergian dan hampir tidak pernah konsumsi obat (tidur) untuk pertama kalinya, maka jangan konsumsi,” ucapnya.
(tdy)