15 Ciri-ciri Penyakit Diabetes pada Wanita, Termasuk Ketiak Hitam
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ciri-ciri diabetes pada wanita dapat memengaruhi kualitas hidup. Penting untuk mewaspadai gejala-gejala tersebut dan segera melakukan pemeriksaan medis jika ada tanda-tanda yang mencurigakan.
Diabetes adalah kondisi medis kronis yang memengaruhi kemampuan tubuh untuk mengatur kadar gula darah. Meskipun gejala diabetes secara umum dapat terjadi pada siapa saja, ada beberapa tanda dan ciri khusus yang mungkin lebih sering muncul pada wanita.
Mengenali ciri-ciri diabetes sejak dini sangat penting agar penanganan dapat dilakukan sebelum terjadi komplikasi serius. Mengadopsi gaya hidup sehat, termasuk diet seimbang dan olahraga teratur, sangat penting bagi wanita untuk menjaga kadar gula darah tetap normal.
Berikut adalah ciri-ciri penyakit diabetes pada wanita dilansir dari Health Line, Sabtu (10/8/2024).
Salah satu gejala umum diabetes adalah sering buang air kecil, terutama di malam hari. Ini terjadi karena ginjal berusaha membuang kelebihan gula dari darah melalui urine.
Karena sering buang air kecil, tubuh kehilangan banyak cairan, yang menyebabkan rasa haus yang berlebihan. Wanita dengan diabetes mungkin merasa sangat haus meskipun sudah minum banyak air.
Meskipun makan dengan normal atau bahkan lebih banyak, wanita dengan diabetes mengalami penurunan berat badan yang signifikan. Ini terjadi karena tubuh tidak dapat menggunakan glukosa dengan efektif sebagai sumber energi, sehingga mulai memecah lemak dan otot untuk energi.
Tingginya kadar gula darah membuat tubuh kesulitan untuk menggunakan glukosa sebagai energi, sehingga menyebabkan kelelahan yang ekstrem. Wanita dengan diabetes mungkin merasa sangat lelah meskipun cukup istirahat.
Kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan perubahan cairan dalam lensa mata, yang mengakibatkan penglihatan kabur. Jika tidak segera diobati, hal ini bisa berlanjut menjadi komplikasi mata yang lebih serius, seperti retinopati diabetik.
Wanita dengan diabetes memperhatikan luka atau goresan pada kulit mereka sembuh lebih lambat dari biasanya. Ini disebabkan oleh gangguan pada aliran darah dan kemampuan tubuh untuk menyembuhkan diri akibat tingginya kadar gula dalam darah.
Diabetes membuat kadar gula dalam tubuh meningkat, yang juga dapat menyebabkan peningkatan gula dalam urine. Hal ini menciptakan lingkungan yang ideal bagi jamur untuk tumbuh, sehingga wanita dengan diabetes lebih rentan mengalami infeksi jamur pada kulit, mulut (kandidiasis oral), atau area genital.
Wanita dengan diabetes lebih rentan mengalami infeksi saluran kemih (ISK). Ini karena tingginya kadar gula dalam urine dapat menjadi media yang baik untuk pertumbuhan bakteri, serta penurunan fungsi sistem kekebalan tubuh.
Wanita dengan PCOS sering kali memiliki resistensi insulin, yang dapat meningkatkan risiko berkembangnya diabetes tipe 2. Ciri-ciri PCOS termasuk siklus menstruasi yang tidak teratur, pertumbuhan rambut yang berlebihan, dan kesulitan untuk hamil.
Tingginya kadar gula darah yang tidak terkontrol dapat merusak saraf, terutama di tangan dan kaki. Wanita dengan diabetes mengalami kesemutan, mati rasa, atau rasa sakit pada ekstremitas, kondisi ini dikenal sebagai neuropati diabetik.
Pada beberapa wanita, terutama yang memiliki diabetes tipe 2, kenaikan berat badan atau obesitas dapat menjadi tanda awal. Kondisi ini sering berkaitan dengan resistensi insulin, di mana tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan efektif, menyebabkan peningkatan berat badan.
Acanthosis nigricans, yang ditandai dengan penggelapan kulit pada lipatan tubuh seperti leher, ketiak, dan selangkangan, dapat menjadi tanda resistensi insulin dan diabetes pada wanita. Selain itu, kulit kering dan gatal juga sering ditemukan.
Diabetes dapat memengaruhi kesuburan wanita. Resistensi insulin dan kadar gula darah yang tidak terkontrol dapat mengganggu ovulasi, yang menyebabkan siklus menstruasi tidak teratur atau kesulitan untuk hamil.
Wanita dengan diabetes mengalami perubahan suasana hati atau merasa mudah marah. Ini bisa disebabkan oleh fluktuasi kadar gula darah yang mempengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh.
Diabetes dapat memengaruhi aliran darah dan saraf, termasuk di area genital. Hal ini dapat menyebabkan penurunan hasrat seksual atau bahkan masalah dalam mencapai orgasme.
Diabetes adalah kondisi medis kronis yang memengaruhi kemampuan tubuh untuk mengatur kadar gula darah. Meskipun gejala diabetes secara umum dapat terjadi pada siapa saja, ada beberapa tanda dan ciri khusus yang mungkin lebih sering muncul pada wanita.
Mengenali ciri-ciri diabetes sejak dini sangat penting agar penanganan dapat dilakukan sebelum terjadi komplikasi serius. Mengadopsi gaya hidup sehat, termasuk diet seimbang dan olahraga teratur, sangat penting bagi wanita untuk menjaga kadar gula darah tetap normal.
Berikut adalah ciri-ciri penyakit diabetes pada wanita dilansir dari Health Line, Sabtu (10/8/2024).
15 Ciri-ciri Penyakit Diabetes pada Wanita
1. Sering Buang Air Kecil (Poliuria)
Salah satu gejala umum diabetes adalah sering buang air kecil, terutama di malam hari. Ini terjadi karena ginjal berusaha membuang kelebihan gula dari darah melalui urine.
2. Rasa Haus yang Berlebihan (Polidipsia)
Karena sering buang air kecil, tubuh kehilangan banyak cairan, yang menyebabkan rasa haus yang berlebihan. Wanita dengan diabetes mungkin merasa sangat haus meskipun sudah minum banyak air.
3. Penurunan Berat Badan yang Tidak Dijelaskan
Meskipun makan dengan normal atau bahkan lebih banyak, wanita dengan diabetes mengalami penurunan berat badan yang signifikan. Ini terjadi karena tubuh tidak dapat menggunakan glukosa dengan efektif sebagai sumber energi, sehingga mulai memecah lemak dan otot untuk energi.
4. Kelelahan yang Ekstrem
Tingginya kadar gula darah membuat tubuh kesulitan untuk menggunakan glukosa sebagai energi, sehingga menyebabkan kelelahan yang ekstrem. Wanita dengan diabetes mungkin merasa sangat lelah meskipun cukup istirahat.
5. Penglihatan Kabur
Kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan perubahan cairan dalam lensa mata, yang mengakibatkan penglihatan kabur. Jika tidak segera diobati, hal ini bisa berlanjut menjadi komplikasi mata yang lebih serius, seperti retinopati diabetik.
6. Luka yang Lambat Sembuh
Wanita dengan diabetes memperhatikan luka atau goresan pada kulit mereka sembuh lebih lambat dari biasanya. Ini disebabkan oleh gangguan pada aliran darah dan kemampuan tubuh untuk menyembuhkan diri akibat tingginya kadar gula dalam darah.
7. Infeksi Jamur yang Sering
Diabetes membuat kadar gula dalam tubuh meningkat, yang juga dapat menyebabkan peningkatan gula dalam urine. Hal ini menciptakan lingkungan yang ideal bagi jamur untuk tumbuh, sehingga wanita dengan diabetes lebih rentan mengalami infeksi jamur pada kulit, mulut (kandidiasis oral), atau area genital.
8. Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Wanita dengan diabetes lebih rentan mengalami infeksi saluran kemih (ISK). Ini karena tingginya kadar gula dalam urine dapat menjadi media yang baik untuk pertumbuhan bakteri, serta penurunan fungsi sistem kekebalan tubuh.
9. Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)
Wanita dengan PCOS sering kali memiliki resistensi insulin, yang dapat meningkatkan risiko berkembangnya diabetes tipe 2. Ciri-ciri PCOS termasuk siklus menstruasi yang tidak teratur, pertumbuhan rambut yang berlebihan, dan kesulitan untuk hamil.
10. Kesemutan dan Mati Rasa pada Tangan atau Kaki (Neuropati Diabetik)
Tingginya kadar gula darah yang tidak terkontrol dapat merusak saraf, terutama di tangan dan kaki. Wanita dengan diabetes mengalami kesemutan, mati rasa, atau rasa sakit pada ekstremitas, kondisi ini dikenal sebagai neuropati diabetik.
Baca Juga
11. Kenaikan Berat Badan atau Obesitas
Pada beberapa wanita, terutama yang memiliki diabetes tipe 2, kenaikan berat badan atau obesitas dapat menjadi tanda awal. Kondisi ini sering berkaitan dengan resistensi insulin, di mana tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan efektif, menyebabkan peningkatan berat badan.
12. Masalah Kulit
Acanthosis nigricans, yang ditandai dengan penggelapan kulit pada lipatan tubuh seperti leher, ketiak, dan selangkangan, dapat menjadi tanda resistensi insulin dan diabetes pada wanita. Selain itu, kulit kering dan gatal juga sering ditemukan.
13. Gangguan Kesuburan
Diabetes dapat memengaruhi kesuburan wanita. Resistensi insulin dan kadar gula darah yang tidak terkontrol dapat mengganggu ovulasi, yang menyebabkan siklus menstruasi tidak teratur atau kesulitan untuk hamil.
14. Mudah Marah dan Perubahan Mood
Wanita dengan diabetes mengalami perubahan suasana hati atau merasa mudah marah. Ini bisa disebabkan oleh fluktuasi kadar gula darah yang mempengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh.
15. Hasrat Seksual Menurun
Diabetes dapat memengaruhi aliran darah dan saraf, termasuk di area genital. Hal ini dapat menyebabkan penurunan hasrat seksual atau bahkan masalah dalam mencapai orgasme.
(dra)