Penerapan Prokes Kunci Keamanan Pembelajaran Tatap Muka
loading...
A
A
A
Penelitian Stephenson, et al. pada 2021 menunjukkan bahwa 1 dari 7 anak yang terkena COVID-19 masih memiliki gejala sampai 15 minggu kemudian. Mengenai hal ini, Pakar Epidemiologi Universitas Gajah Mada Dr. Bayu Satria Wiratama menerangkan, peranan Satgas COVID-19 sekolah harus melibatkan guru, orangtua/wali murid, serta warga sekolah lain, termasuk masyarakat sekitar.
"Seluruh pihak harus bahu-membahu dalam membuat protokol tata laksana jika muncul kasus, membangun jejaring komunikasi dengan Puskesmas/Dinas Kesehatan setempat, menyiapkan ruang UKS khusus infeksi, melatih dan membentuk tim skrining, hingga memantau kondisi harian setiap warga sekolah," jelasnya.
Sementara itu, Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT Unilever Indonesia Reski Damayanti menyampaikan, sejak awal pandemi, pihaknya telah berkomitmen untuk turut mengambil peran, membantu Indonesia menangani pandemi melalui berbagai jenis dukungan.
"Sebagai perusahaan yang memproduksi produk-produk yang dekat dengan keseharian masyarakat, kami memiliki peran untuk menyediakan produk kebersihan dan higienitas yang berkualitas serta mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat, juga penerapan protokol kesehatan," kata Reski.
"Kali ini, sebagai bentuk dukungan, kami menyelenggarakan IHF untuk menyebarluaskan edukasi mengenai pentingnya penerapan protokol kesehatan sebagai kunci keamanan pelaksanaan PTM terbatas," pungkasnya.
"Seluruh pihak harus bahu-membahu dalam membuat protokol tata laksana jika muncul kasus, membangun jejaring komunikasi dengan Puskesmas/Dinas Kesehatan setempat, menyiapkan ruang UKS khusus infeksi, melatih dan membentuk tim skrining, hingga memantau kondisi harian setiap warga sekolah," jelasnya.
Sementara itu, Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT Unilever Indonesia Reski Damayanti menyampaikan, sejak awal pandemi, pihaknya telah berkomitmen untuk turut mengambil peran, membantu Indonesia menangani pandemi melalui berbagai jenis dukungan.
"Sebagai perusahaan yang memproduksi produk-produk yang dekat dengan keseharian masyarakat, kami memiliki peran untuk menyediakan produk kebersihan dan higienitas yang berkualitas serta mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat, juga penerapan protokol kesehatan," kata Reski.
"Kali ini, sebagai bentuk dukungan, kami menyelenggarakan IHF untuk menyebarluaskan edukasi mengenai pentingnya penerapan protokol kesehatan sebagai kunci keamanan pelaksanaan PTM terbatas," pungkasnya.
(tsa)