Kiper Tornado FC Taufik Ramsyah Meninggal Dunia, Kenali Bahaya Cedera Kepala

Rabu, 22 Desember 2021 - 11:16 WIB
loading...
Kiper Tornado FC Taufik Ramsyah Meninggal Dunia, Kenali Bahaya Cedera Kepala
Kiper Tornado FC Taufik Ramsyah meninggal dunia setelah mengalami cedera kepala usai berbenturan dengan pemain lain. Ini terjadi saat melawan Wahana FC. Foto/Instagram @tornadofcpekanbaru.
A A A
JAKARTA - Kiper Tornado FC Taufik Ramsyah meninggal dunia setelah mengalami cedera kepala usai berbenturan dengan pemain lain. Ini terjadi saat pertandingan melawan Wahana FC di Stadion Universitas Riau pada Sabtu, 18 Desember 2021.

Pada laga Liga 3 2021-2021 itu merupakan pertandingan lanjutan babak enam besar Liga 3 zona Riau. Akibat kejadian ini, Taufik sempat kritis di rumah sakit akibat cedera parah yang dialaminya.

Pemain berusia 20 tahun tersebut meninggal dunia pada Selasa 21 Desember 2021. Dilansir dari Healthline, Rabu (23/12/2021), cedera kepala bukan hal yang dapat dianggap remeh.

Cedera tersebut bisa berdampak besar, bahkan menyebabkan kematian. Berikut beberapa jenis cedera kepala yang kerap dialami manusia.


1. Hematoma

Hematoma adalah kumpulan, atau pembekuan darah di luar pembuluh darah. Kondisi ini bisa sangat serius jika hematoma terjadi di otak. Pembekuan dapat menyebabkan tekanan menumpuk di dalam tengkorak. Kondisi ini dapat menyebabkan seseorang kehilangan kesadaran yang mengakibatkan kerusakan otak permanen.

2. Pendarahan

Pendarahan pada ruang di sekitar otak kerap disebut sebagai pendarahan subarachnoid. Selain itu ada pendarahan di dalam jaringan otak atau lebih dikenal dengan pendarahan intraserebral. Pada pendarahan subarachnoid sering menyebabkan sakit kepala dan muntah.

Tingkat keparahan pendarahan intraserebral tergantung pada seberapa banyak pendarahan yang terjadi. Tetapi seiring waktu, berapa pun jumlah darah dapat menyebabkan penumpukan tekanan.

3. Gegar Otak

Gegar otak bisa terjadi ketika benturan pada kepala cukup parah hingga menyebabkan cedera otak. Kondisi ini dianggap sebagai akibat dari otak yang membentur dinding keras tengkorak atau karena kekuatan akselerasi dan deselerasi secara tiba-tiba.

Secara umum, hilangnya fungsi yang terkait dengan gegar otak bersifat sementara. Namun, gegar otak berulang pada akhirnya dapat menyebabkan kerusakan permanen.


4. Edema

Setiap cedera otak dapat menyebabkan edema atau pembengkakan. Banyak cedera menyebabkan pembengkakan pada jaringan di sekitarnya, tapi akan lebih serius jika terjadi di otak. Tengkorak tidak dapat meregang untuk mengakomodasi pembengkakan.

Hal ini menyebabkan penumpukan tekanan di otak yang menyebabkan otak menekan tengkorak.

5. Patah Tulang Tengkorak

Tidak seperti kebanyakan tulang di tubuh, tengkorak tidak memiliki sumsum tulang. Hal ini membuat tengkorak sangat kuat dan sulit untuk dipatahkan. Tengkorak yang patah tidak dapat menyerap dampak pukulan, sehingga kemungkinan besar akan terjadi kerusakan pada otak Anda.

6. Cedera Aksonal Difus

Cedera aksonal difus (cedera tipis) adalah cedera pada otak yang tidak menyebabkan pendarahan tetapi merusak sel-sel otak. Kerusakan pada sel-sel otak mengakibatkan organ ini tidak dapat berfungsi. Kondisi ini juga dapat menyebabkan pembengkakan dan menyebabkan lebih banyak kerusakan.

Meskipun tidak terlihat secara fisik seperti bentuk cedera otak lainnya, cedera aksonal difus adalah salah satu jenis cedera kepala yang paling berbahaya. Ini dapat menyebabkan kerusakan otak permanen dan bahkan kematian.

(dra)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2425 seconds (0.1#10.140)