Zoya Amirin Berbagi Edukasi Seks dan Cinta Lewat Media Sosial

Senin, 04 Juli 2022 - 16:37 WIB
loading...
Zoya Amirin Berbagi Edukasi Seks dan Cinta Lewat Media Sosial
Zoya Amirin. Foto/ mnc media
A A A
JAKARTA - Siapa tak kenal dengan seksolog klinis Zoya Amirin. Selain rutin mengisi podcast, ia juga aktif membuat konten di media sosial miliknya, mulai dari instagram, twitter, facebook, hingga YouTube. Sesuai dengan keahliannya Zoya gemar berbagi edukasi seputar seks dan cinta.

Ia punya alasan sendiri terkait keputusannya untuk aktif berbagi ilmu di media sosial. “Di Indonesia kayaknya kita akan kurang dianggap sebagai akademisi jika kita tidak dikenal atau minimal tidak ada ucapan kita yang viral. Jadi kalau ada yang bilang saya mau sok terkenal, biar saja. Karena saya terkenal untuk menyentuh hati orang dan membantu mereka menjawab masalah-masalahnya,” jelas Zoya.

Tidak mudah membicarakan seks di tengah masyarakat Indonesia yang masih tabu untuk blak-blakan tentang hal tersebut. Karena itu Zoya mengaku ia kerap mendapatkan protes dari orang-orang yang mengonsumsi kontennya.

“Tadinya saya berusaha agar konten saya bisa diterima semua orang. Tapi akhirnya saya kelelahan karena tetap saja banyak orang yang protes,” ucapnya. Konten Zoya kadang dianggap vulgar atau bahkan disangkal kebenarannya. Padahal ia jelas tak main-main dalam menyampaikan informasi.



Zoya berkuliah selama 7 tahun di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia hingga mendapat gelar S2. Ia kemudian mendapatkan sertifikasi seksologi di Pendidikan Intensif Seksologi Universitas Udayana Bali. Menurutnya informasi seputar seks yang disampaikan didasarkan oleh fakta dan keilmuan. “The thing is saya akhirnya sadar kalau saya enggak bisa menyenangkan semua orang,” ujarnya.

Ia menilai masih banyak orang yang belum siap mendengar fakta seputar seks dan cinta. Karena itulah kontennya seringkali dikritik. Sebab itu ia punya cara tersendiri dalam menyampaikan pesan. Zoya selalu berusaha untuk menyampaikan informasi sejujur mungkin dan asertif tanpa niat untuk menyakiti orang lain.

“Saya berusaha supaya orang yang menerimanya mendapatkan insight bukan feel offended. Percayalah bahwa apa yang saya bicarakan itu adalah fakta yang harus kita terima dan proses,” ujarnya tersenyum.

Zoya mengaku tidak ngoyo dalam meraih viewers atas konten-kontennya. Ia lebih fokus agar orang bisa paham atau relate dengan informasi yang ia buat. Jika Zoya membuat konten untuk remaja misalnya, ia akan mengajak anak muda untuk berkolaborasi supaya informasinya bisa dipahami. Begitu juga jika ia ingin menyampaikan pesan untuk orang yang lebih dewasa, ia akan lebih banyak menyisipkan data penelitian.

“Saya tidak ingin terpaku pada jumlah viewers. Berapapun viewers yang saya miliki, saya ingin memastikan mereka dapat informasi dari orang yang ahli. Saya lebih fokus pada konten dan harus menyampaikannya dengan bahasa yang relate dengan mereka,” pungkas Zoya.

(wur)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1430 seconds (0.1#10.140)