Louis Vuitton Dituduh Rampas Budaya Keffiyeh Palestina
Minggu, 06 Juni 2021 - 08:38 WIB
Postingan terbaru DietPrada tentang kontroversi itu memicu reaksi lebih lanjut di antara pengguna media sosial. Banyak yang kemudian menyerang label mewah tersebut atas apa yang oleh seseorang disebut sebagai "tingkat ketidakhormatan yang sama sekali berbeda".
Ini bukan pertama kali penggunaan cetakan syal pada label fashion mendapatkan kritik. Menurut Omar Joseph Nasser-Khoury, perancang busana Palestina, penggunaan keffiyeh melambangkan perlawanan atas perampasan, pemindahan sistematis, pembunuhan di luar proses hukum, dan penindasan.
Menurutnya, penggunaan budaya keffiyeh olah para desainer atau label fashion tidak bertanggung jawab.
"Ini hampir tidak sopan dan eksploitatif," kata Khoury, seperti dilansir dari The Independent.
Sementara menurut Amani Hassan, Direktur Program di The Arab British Centre, penggunaan desain keffiyeh dalam industri fashion juga berarti menghilangkan makna aslinya.
Lihat Juga: Mengenal Raihan Fahrizal, Model asal Bandung yang Tampil dalam LV Show di Paris Fashion Week
Ini bukan pertama kali penggunaan cetakan syal pada label fashion mendapatkan kritik. Menurut Omar Joseph Nasser-Khoury, perancang busana Palestina, penggunaan keffiyeh melambangkan perlawanan atas perampasan, pemindahan sistematis, pembunuhan di luar proses hukum, dan penindasan.
Menurutnya, penggunaan budaya keffiyeh olah para desainer atau label fashion tidak bertanggung jawab.
"Ini hampir tidak sopan dan eksploitatif," kata Khoury, seperti dilansir dari The Independent.
Sementara menurut Amani Hassan, Direktur Program di The Arab British Centre, penggunaan desain keffiyeh dalam industri fashion juga berarti menghilangkan makna aslinya.
Lihat Juga: Mengenal Raihan Fahrizal, Model asal Bandung yang Tampil dalam LV Show di Paris Fashion Week
(tsa)
tulis komentar anda