Masyarakat Semakin Dipermudah dalam Menjangkau Obat dan Suplemen

Rabu, 27 Oktober 2021 - 00:11 WIB
loading...
Masyarakat Semakin Dipermudah dalam Menjangkau Obat dan Suplemen
Berdasarkan data Riskesdas 2018 disebutkan, masyarakat yang memiliki penyakit kronis seperti hipertensi masih rendah dalam mengonsumsi obat secara rutin. / Foto: ilustrasi/ist
A A A
JAKARTA - Mencoba memberikan kemudahan bagi masyarakat yang membutuhkan, apotek online Lifepack menghadirkan program gratis ongkos kirim. Program tersebut berlaku untuk tebus resep obat, pembelian obat, vitamin, dan suplemen.

Menurut CEO Lifepack & Jovee, Natali Ardianto, program gratis ongkir ini sudah bisa dimanfaatkan masyarakat sejak awal OKtober 2021.

"Masyarakat dapat menggunakan promo ini untuk pembelian di seluruh channel Lifepack. Dari mulai tebus resep obat melalui aplikasi Lifepack maupun Whatsapp, hingga pembelian obat tanpa resep dan kebutuhan kesehatan lainnya di website Lifepack.id, serta marketplace Shopee, Tokopedia, Blibli, dan Bukalapak," terang Natali dalam keterangan tertulisnya, Selasa (26/10/2021).

Baca juga: Waduh! Vaksin AstraZeneca Kedaluwarsa Akhir Oktober 2021, Ini Penjelasan Menkes Budi Gunadi

Natali menambahkan, promo ongkir ini berlaku tanpa syarat apapun, tanpa minimum transaksi, dan berlaku untuk semua produk.

"Program promo gratis ongkir ke seluruh Indonesia akan sangat membantu pasien mendapatkan obatnya langsung sampai rumah secara instan untuk Jakarta dan Surabaya. Juga membantu keteraturan minum obat untuk penderita penyakit kronis seperti kolesterol, diabetes, jantung hingga hipertensi," kata dia.

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan disebutkan, masyarakat yang memiliki penyakit kronis seperti hipertensi masih rendah dalam minum obat rutin. Masyarakat Indonesia yang memiliki penyakit hipertensi pada usia 18 tahun ke atas mencapai 34,1 persen.

Namun demikian, yang sudah terdiagnosa dan minum obat baru 8,8 persen. Lalu dari 8,8 persen tersebut, yang patuh dalam minum obat rutin hanya sekitar 54,4 persen, sebanyak 32,3 persen tidak rutin minum obat, dan 13,3 persen tidak minum obat sama sekali.

"Melihat masih rendahnya konsumsi obat per kapita masyarakat Indonesia dan juga banyaknya komponen pengeluaran biaya kesehatan setiap bulannya termasuk pembelian obat, untuk itu kami berinisiatif menghadirkan program-program yang memberikan manfaat luas bagi masyarakat," ujar Natali.

Baca juga: Harga Tes PCR Turun Rp300 Ribu, Wamenkes: Itu Masuk Akal

"Fokus kami adalah membantu pasien untuk mendapatkan obat-obatan dengan mudah tanpa perlu antre, serta dapat menjaga kepatuhan minum obat dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia," lanjutnya.
(nug)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1943 seconds (0.1#10.140)