Pandemi, Promotor Musik Pilih Diskusi di CMEW Bersama Kemenparekraf

Senin, 16 November 2020 - 21:14 WIB
Kemenparekraf bekerja sama dengan APMI mempersembahkan acara akhir tahun CMEW yang merupakan Contact Music and Entertainment Week(end). Foto/Thomas Manggalla.
JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bekerja sama dengan Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI) mempersembahkan acara akhir tahun CMEW yang merupakan Contact Music and Entertainment Week(end).

Kegiatan ini juga merupakan wadah untuk memberikan pengetahuan, wawasan dan strategi yang dapat mendorong seluruh pelaku usaha di bidang industri musik dan hiburan agar bisa bertahan di tengah pandemi. (Baca juga: Teaser Video Musik Black Mamba Aespa Menjiplak? )

CMEW dihadirkan Kemenparekraf untuk menggairahkan kembali industri hiburan yang terdampak pandemi Covid-19.

"Dengan adanya acara ini sebagai bentuk kepedulian terhadap pelaku bisnis dan hiburan di Tanah Air dan sebagai medium yang potensial agar dapat bangkit kembali, We Will Survive," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama.

Sementara, APMI sendiri yang baru dibentuk pada 28 Oktober 2020 lalu berharap bisa memberikan dampak demi dunia hiburan Indonesia.



"APMI diharapkan akan menjadi asosiasi formal dan resmi yang akan selalu mendukung kemajuan dalam jangka panjang di sektor industri musik dan hiburan Tanah Air, dengan panduan lima pilar yang diterapkan yaitu sosialisasi, komunikasi, diskusi, edukasi, dan distribusi," kata Dino Hamid selaku CEO Berlian Entertainment sekaligus Chairman of Indonesian Music Promotor Association (APMI).

Dalam acara ini dibahas juga bagaimana proses kreatif di balik terciptanya acara sekelas Tomorrowland dan Coachella.para pakar dan praktisi yang akan ikut terlibat dalam CMEW.1. Nick Royaards - Head of Artist Management at Tomorrowland, Sean Sandoval - CEO of North Agenda and Production Team of Coachella and Stagecoach, Dino Hamid - CEO Berlian Entertainment, Chairman of Indonesian Music Promoter Association (APMI), Dewi Gontha - President Director of PT Java Festival Production dan Anas Syahrul Alimi - Founder of Rajawali Indonesia, CEO Prambanan Jazz Festival. Selain pembicara itu ada juga penampilan spesial dari Bruno Major, Vila Talisa, dan feast yang begitu menghibur penonton ditengah pandemi.

Menurut Nick Royaard, agar festival bisa dikenal secara internasional dan membawa pengaruh dari segi kunjungan turis Negara lain, promotor harus membuat tujuan. “Konsep acara konser harus jelas, menarik banyak orang dan berbeda dari festival lainnya. Kita juga harus berkomunikasi dan bekerjasama dengan pihak lain seperti pemegang regulasi setempat. Namun, membuat event bisa menjadi besar memang membutuhkan waktu dan tak bisa terjadi dalam sekejap.

Nick mengungkapkan bahwa lineup artis bisa menjadi salah satu kesuksesan dalam menyelenggarakan event. Untuk itu, promotor diharapkan mencari tahu artis mana saja yang sedang terkenal dan disukai banyak orang. (Baca juga: Indonesian Idol Special Season Tayang Perdana Malam Ini, Daniel Mananta Pamitan )
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More