Terjun ke Dunia Kuliner, Empat Anak Muda Kelola Cabang Ke-10 Kadai Mak Ciak

Sabtu, 05 Juni 2021 - 02:11 WIB
loading...
Terjun ke Dunia Kuliner, Empat Anak Muda Kelola Cabang Ke-10 Kadai Mak Ciak
Pada tahap awal pembukaan, rumah makan yang dikelola 4 anak muda ini menghadirkan tiga menu andalan yakni soto, sate, dan lontong sayur Padang. / Foto: Thomas Manggalla
A A A
JAKARTA - Sejak kali pertama berdiri pada 2015, rumah makan Padang "Kadai Mak Ciak" milik Afrizal terus berkembang. Menariknya, rumah makan ini mendapat banyak review positif dan sukses berkembang menjadi 10 Cabang yang tersebar di berbagai wilayah Jakarta.

Baca juga: 6 Tips Aman Naik Pesawat Ala Mister Aladin

Restoran cabang ke-10 di Menara Mandiri, yang dilaunching pada 2 Juni lalu, tampak cukup disambut antusias oleh para pengunjungnya. Pada tahap awal pembukaan, rumah makan yang dikelola 4 anak muda ini menghadirkan tiga menu andalan yakni soto, sate, dan lontong sayur Padang.

"Di samping itu, ada pula menu makan pagi seperti bubur kampiun, bubur kacang hijau dan lupis saus gula merah," ungkap salah satu pengelola Mak Ciak Menara Mandiri, Emyr Ramadhan saat dijumpai di lokasi, Jumat (4/6).

Rekan Emyr, Felix Natama menambahkan bahwa pada tahap berikutnya, Mak Ciak Menara Mandiri akan membuat menu lebih lengkap, terutama untuk katering. "Kami akan mencari customer catering di perkantoran ini," tegasnya.

Adapun untuk soal harga makanan yang dijajakan, disesuaikan dengan kebijakan harga dari Kadai Mak Ciak Pusat. Harga termurah untuk sepiring nasi plus telur dadar Rp15.000, sedangkan harga tertinggi sekitar Rp 30.000.

"Ini patokan harga yang ditetapkan Mak Ciak. Enggak bisa terlalu mahal, paling kalaupun ada beda hanya Rp2.000 dari cabang yang lain," ungkap Risky Ramadhany, yang juga pengelola Mak Ciak Menara Mandiri.

Dalam kesempatan ini, Felix pun mengutarakan bagaimana dia bersama Emyr, Risky, dan Muhammad Hilman memberanikan diri untuk mengelola rumah makan ini secara bersama-sama. Mereka sendiri baru sekali ini terjun ke dunia bisnis kuliner.

"Saya, Emyr dan Hilman telah bersahabat sejak SD. Sejak dulu, kami punya impian bikin usaha bersama. Secara kebetulan dua bulan terakhir, kami sering ketemu Risky, dan terpikirlah menjalin kerja sama dengan Mak Ciak," ungkap Felix.

Lantas kenapa tertarik menjadi reseller makanan Padang? Hilman mengatakan, karena masakan Padang bisa diterima semua kalangan. "Lidah orang Indonesia, cocok dengan masakan Padang," tandas Hilman.

"Kami sangat mengenal cita rasa Mak Ciak yang enak, karena sering nongkrong di kedai pertama Mak Ciak di Kalibata City," imbuhnya.

Keempat sahabat itu pun optimistis investasi yang dijalankan di tengah masa pandemi Covid 19 itu bisa berkah dan membawa sukses, terutama untuk memuaskan selera kuliner Tanah Air.

Sementara itu, pemilik Mak Ciak, Afrizal menyebutkan jika restorannya terkenal karena rasanya yang autentik. Namun tidak pedas ataupun tidak manis, dan selalu disajikan fresh setiap hari.

Baca juga: Ngulik Cerita Bassist Cantik: Awalnya Kepaksa Jadi Suka!

Afrizal mengaku, memang kebanyakan menu masakan Padang ada kebiasaan untuk dihangatkan. "Namun prinsip kami dalam berdagang tidak begitu. Justru makanan yang dihangatkan akan berubah warna dan rasa. Karenanya, kami menyiapkan makanan yang selalu fresh setiap hari. Kalau ada makanan yang tersisa di hari ini, lebih baik kita berikan pada panti asuhan," kata dia.
(nug)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1634 seconds (0.1#10.140)