Stasiun TV Korsel Tayangkan Kalimat Rasisme tentang Indonesia saat Pembukaan Olimpiade Tokyo, Netizen Emosi

Rabu, 28 Juli 2021 - 10:37 WIB
loading...
A A A
Pada saat acara penutupan Asian Games 2018 lalu, KBS menampilkan tayangan yang tidak ada kaitannya dengan Asian Games. Mereka menampilkan kawasan kumuh Jakarta dan memperlihatkan barisan rumah pinggir kali reot dan warga yang tinggal di perumahan gang sempit.



Perlu diketahui, Korea Selatan juga memiliki banyak kawasan kumuh yang tersebar luas, terutama di Seoul. Pada 2018, PBB mencatat perumahan warga miskin masih menjadi masalah yang tak kunjung selesai di Korea Selatan.

Lalu, generasi muda Negara Ginseng yang berusia di bawah 35 tahun dan sudah bekerja memiliki kemampuan sewa tempat tinggal dengan rasio kurang dari 50%. Oleh karena itu, beberapa netizen Indonesia menganggap aksi rasis yang dilakukan oleh Korea Selatan sudah biasa mereka lakukan dan tidak terpikir bahwa hal itu menyakiti banyak orang.

Netizen Korea Selatan pun ikut emosi melihat siaran langsung yang disiarkan oleh MBC pada acara pembukaan Olimpiade Tokyo 2020. Mereka membuat petisi kepada Blue House (Kepresidenan Korea Selatan) untuk menuntut tindakan para eksekutif stasiun televisi yang menyetujui foto-foto dan deskripsi tersebut layak disiarkan.

MBC kemudian membuat permintaan maaf melalui akun Twitter resminya pada Sabtu (24/7). Mereka beralasan arena kurangnya pertimbangan dan mengakui atas kesalahan yang telah diperbuat.

"Gambar dan keterangan dimaksudkan untuk memudahkan pemirsa memahami negara yang masuk dengan cepat selama upacara pembukaan. Namun, kami akui bahwa ada kurangnya pertimbangan untuk negara-negara yang bersangkutan, dan pemeriksaannya tidak cukup menyeluruh. Itu adalah kesalahan yang tidak bisa dimaafkan," tulis MBC hanya dalam bahasa Korea.



Kemudian stasiun televisi Korea Selatan itu mengadakan konferensi pers pada Senin (26/7). Direktur Utama MBC Park Sung Je meminta maaf atas tindakan yang dinilai rasis tersebut.

"Kami MBC telah merusak siaran Olimpiade yang seharusnya menjadi pemersatu dunia di tengah situasi pandemi COVID-19 di muka bumi. Sekali lagi, saya menundukkan kepala dan meminta maaf," pungkasnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2418 seconds (0.1#10.140)