Cara Mengatasi Keputihan, Perhatikan 3 Hal Ini!

Rabu, 29 Desember 2021 - 23:39 WIB
loading...
Cara Mengatasi Keputihan, Perhatikan 3 Hal Ini!
Wanita perlu waspada ketika cairan keputihan mengalami perubahan dari segi warna, tekstur, dan bau. Foto Ilustrasi/Efelya
A A A
JAKARTA - Keputihan sebenarnya adalah sesuatu yang normal. Dengan keluarnya lendir dari vagina, hal ini akan menjaga kebersihan dan kelembaban organ kewanitaan. Namun, ada pula keputihan yang tidak normal.

Wanita perlu waspada ketika cairan keputihan mengalami perubahan dari segi warna, tekstur, dan bau. Melansir kanal YouTube Dokter Fransiska Di Perancis, seorang wanita harus segera memeriksaan kesehatan vagina ke dokter apabila keputihan sudah menunjukkan warna hijau, kuning, dan merah.

Selain itu, ada juga tanda lain seperti bau menyengat, gatal, iritasi, dan sering terjadi flek di luar waktu menstruasi.



Pengobatan masalah keputihan tidak bisa sembarang karena keputihan tidak normal punya penyebab yang berbeda. Untuk itu pemeriksaan ke dokter sangat diperlukan.

Menurut Dokter Fransiska, pengobatan keputihan harus berada di bawah pengawasan dokter.

"Jangan coba mengobati sendiri jika tidak tahu persis apa penyebabnya" ujar dr. Fransiska, dikutip Rabu (29/12/2021).

Dokter Fransiska menjelaskan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar pengobatan yang diberikan dokter berjalan maksimal sehingga keputihan tak datang lagi.

1. Menjaga Kebersihan

Walaupun sudah diberikan obat oleh dokter, kebersihan harus tetap dijaga. Jika tidak, masalah keputihan akan datang lagi. Berikut ini cara merawat kebersihan vagina yang baik dan benar menurut dr. Fransiska

- Mencuci tangan sebelum dan setelah memegang organ intim agar terhindar dari bakteri.

- Jangan pakai celana dalam ketat dan biasakan cari yang berbahan katun agar vagina tidak lembab.

- Jangan suka mencuci vagina pakai cabun, cukup basuh dengan air bersih. Jika vagina dicuci dengan pencuci tanpa resep dokter, bakteri baik akan terbunuh dan bisa menimbulkan infeksi.

- Bersihkan vagina dari depan ke belakang setelah buang air, keringkan menggunakan tisu. Ingat jangan menggosok vagina, cukup ditepuk halus dengan tisu.

- Rajin mengganti panty liner dan pembalut sehingga vagina tidak lembab.

- Jangan menggunakan pembalut yang disertai parfum.

- Rajin memangkas bulu kemaluan, tapi jangan sampai habis. Hal ini bertujuan untuk mengurangi gesekan-gesekan dengan lipatan organ genetal.

2. Pengidap Keputihan Akibat Penyakit Menular Seksual

Wanita yang mengalami keputihan tidak normal akibat penyakit menular seksual, bisa disembuhkan dengan antibiotik atas resep dokter. Namun, dr. Fransiska mengatakan, pasangan dari wanita tersebut pun harus diobati agar keluhan tidak datang kembali.

3. Perhatikan Penggunaan Obat yang Diberikan Dokter

Menurut dr. Fransiska, penyebab keputihan tidak hanya berasal dari bakteri, tapi juga jamur. Berbeda penyebab, akan berbeda pula obat yang diberikan oleh dokter.

Namun di samping itu, ada hal yang tak kalah penting yakni penggunaan obat tersebut harus diperhatikan dengan benar. Jika obat yang berikan adalah antibiotik, harus diminum sampai habis dan waktunya juga harus tepat, tak bisa sembarangan.



"Kalau hari ini diminum jam 7 pagi, jam 12, kemudian jam 16, begitu pun hari berikutnya harus sama jamnya. Jangan sembarangan," kata dr. Fransiska.

Ada jenis obat yang pengaplikasiannya dimasukkan ke dalam vagina. Jika memakai obat tersebut, jangan beraktivitas.

"Duduk tenang, berbaring, jangan berhubungan seksual, jangan berolahraga dulu, istirahat," ujar dr. Fansiska.

Saat terlalu banyak melakukan aktivitas dikhawatirkan obat akan kembali keluar sehingga tidak dapat bekerja dengan baik.

Jika diberikan obat berupa krim oles, gunakanlah sesudah mandi. Bersihkan diri terlebih dulu, barulah mengoleskan krim tersebut.
(tsa)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4493 seconds (0.1#10.140)